Amerika akan Tingkatkan Sanksi untuk Tekan Rusia Akhiri Perang di Ukraina
Suara Kalbar– Utusan Khusus AS Keith Kellogg mengatakan penerapan sanksi terhadap Rusia baru mencapai skala 3 dari skala 1-10 sehingga masih ada ruang untuk peningkatan sanksi.
Utusan khusus Amerika untuk Rusia dan Ukraina mengatakan pada Kamis (6/2/2025) bahwa Amerika berencana untuk meningkatkan tekanan terhadap Rusia secara signifikan melalui penerapan sanksi-sanksi untuk mengakhiri perangnya di Ukraina.
Dalam wawancara eksklusif dengan New York Post, Utusan Khusus Amerika Keith Kellogg mengatakan ada banyak ruang untuk meningkatkan sanksi terhadap Rusia, khususnya di sektor energi Rusia. Ia menggambarkan penerapan sanksi terhadap Rusia “hanya berkisar angka 3” pada skala 1 sampai 10 mengenai “betapa menyakitkannya tekanan ekonomi yang ditimbulkan.”
Kellogg mengatakan kepada Post bahwa dia memahami Moskow dan Kyiv harus membuat konsesi untuk mengakhiri apa yang disebutnya sebagai pembunuhan “skala industri” dalam perang tersebut.
Dalam wawancara tersebut, Kellogg juga mengkritik pendekatan pemerintahan mantan Presiden Joe Biden yang “mendukung Ukraina selama diperlukan,” dan menyebutnya sebagai hanya “stiker bemper” dan bukan suatu strategi.
Kellogg mengatakan pemerintahan Trump fokus pada “pendekatan holistik (menyeluruh)” untuk mengakhiri perang, menggabungkan dukungan untuk Ukraina dan peningkatan tekanan terhadap Rusia.
Kepala Staf Kellogg, Ludovic Hood, menyuarakan sentimen serupa ketika dia mengatakan kepada Forum Transatlantik GLOBSEC di Washington pada Kamis, bahwa “Tidak ada yang mustahil pada tahap ini” sejauh negosiasi untuk kesepakatan damai.
Sementara itu, situs kepresidenan Ukraina melaporkan bahwa pada Kamis, utusan khusus AS juga berbicara dengan kepala kantor kepresidenan Ukraina, Andriy Yermak. Dalam sebuah pernyataan, kantor Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan keduanya membahas kunjungan Kellogg mendatang ke Ukraina, situasi di garis depan, dan masalah keamanan bagi warga sipil Ukraina.
Pernyataan itu mengatakan keduanya memberikan “perhatian khusus” dalam percakapan mereka mengenai Konferensi Keamanan Munich yang akan datang, yang dijadwalkan akan dimulai dalam satu minggu.
Dalam wawancara terpisah dengan Associated Press pada Kamis, Yermak menekankan pentingnya “keterlibatan aktif” antara Ukraina dan pemerintahan Trump, khususnya dalam negosiasi perdamaian.
Yermak menekankan pentingnya selalu memberi informasi terbaru untuk Gedung Putih dan menyediakan informasi akurat tentang situasi medan perang. Dia mengatakan komunikasi langsung dengan mitra Amerika sangat penting untuk membangun posisi bersama, karena tidak mungkin membentuk rencana perdamaian tanpa Ukraina.
Sementara itu, dalam laporan terbaru dari medan perang, angkatan udara Ukraina melaporkan pada Jumat (7/2/2025) melalui akun media sosial Telegram bahwa serangan Rusia di beberapa wilayah Ukraina menewaskan sedikitnya tiga warga sipil dan melukai lima lainnya selama 24 jam terakhir.
Sumber: VoA Indonesia
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now