SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Daerah Pontianak Hari Guru Nasional, Calon Guru Muda Refleksi Makna Profesi Mulia

Hari Guru Nasional, Calon Guru Muda Refleksi Makna Profesi Mulia

Suasana Kelas ketika Raffi, seorang guru memberikan materi di salah satu sekolah menengah pertama di Pontianak. [SUARAKALBAR.CO.ID/Istimewa]

Pontianak (Suara Kalbar) – Dalam rangka peringatan Hari Guru Nasional 2024, mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) Universitas Tanjungpura, Raffi Augus Syudachi, berbagi pandangannya tentang makna hari istimewa ini.

Bagi Raffi, Hari Guru Nasional menjadi momentum penting untuk menghormati dan memotivasi guru, sekaligus refleksi pribadi sebagai calon tenaga pendidik profesional.

“Hari Guru bagi saya adalah hari yang harus diingat untuk menghormati dan memotivasi para guru di seluruh Indonesia. Menjadi seorang guru adalah tugas yang tidak mudah, karena selain mendidik dan membentuk karakter siswa, guru juga harus mengurus administrasi serta mempersiapkan modul ajar dan metode pengajaran.” ujar Raffi, Senin (25/11/2024).

Ternyata tugas menjadi seorang guru tidaklah semudah yang dibayangkan, profesi guru juga harus terus belajar beradaptasi dengan kondisi saat ini, tidak hanya dari segi materi pembelajaran tapi juga cara mengajar yang terkadang berbeda tiap-tiap generasi. Profesi guru adalah profesi yang mulia yang menjadi jembatan seorang siswa/siswi bertemu dengan pengetahuan.

Menurutnya, Hari Guru Nasional adalah momen penting untuk mengapresiasi jasa para guru serta menjadi dorongan bagi dirinya dan rekan-rekannya untuk terus belajar dan memperbaiki diri demi menjadi tenaga pendidik yang profesional.

Sebagai calon guru muda, Raffi memiliki pengalaman berkesan saat pertama kali mengajar dalam program MBKM Asistensi Mengajar pada tahun 2022. Kala itu, ia ditempatkan di SMP 16 Pontianak dan menghadapi suasana nyata dunia pendidikan.

“Pengalaman mengajar langsung di lingkungan sekolah sangatlah berkesan. Saya banyak belajar dari guru-guru senior, baik dalam hal teknis mengajar maupun dalam memahami tantangan dunia pendidikan,”ujarnya.

Raffi juga menyampaikan tantangan yang kerap dihadapi guru, terutama di era modern ini. Menurutnya, perkembangan teknologi dan perubahan kurikulum menjadi dua tantangan utama.

“Guru harus terus belajar mengikuti perkembangan teknologi yang dapat mendukung kegiatan mengajar. Selain itu, perubahan kurikulum yang sering terjadi di Indonesia juga membuat guru harus beradaptasi dengan cepat, terutama guru senior yang mungkin mengalami kesulitan dalam mengikuti perubahan ini,” jelasnya.

Ini menjadi salah satu tantang di era digital ini, dimana kebanyakan guru yang belum banyak mengenal teknologi, harus terbiasa beradaptasi dengan berbagai teknologi yang ada, tak jarang guru-guru ini merasa kesulitan, karena sebelumnya semuanya dilakukan serba manual.

Sebagai calon guru, Raffi berharap pemerintah semakin memperhatikan kesejahteraan guru, khususnya guru honorer yang sering kali belum mendapatkan upah yang layak meskipun memiliki jam kerja tinggi.

Ia juga berharap tugas-tugas administrasi guru dapat disederhanakan agar mereka lebih fokus dalam mempersiapkan materi ajar.

“Semoga nasib para guru diperhatikan, terutama guru honorer, dan tugas administrasi dapat dikurangi. Dengan begitu, guru dapat lebih maksimal dalam menjalankan perannya sebagai pendidik,” harapnya.

Hari Guru Nasional menjadi refleksi penting bagi Raffi dan calon guru lainnya untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan pendidikan di Indonesia. Dengan semangat yang dimiliki oleh generasi muda seperti Raffi, pendidikan Indonesia diharapkan dapat terus berkembang menuju arah yang lebih baik.

Penulis: Meriyanti Rahmah

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan