SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Daerah Pontianak FLP Kalbar Gelar ‘Ketela Bakar’, Bahas Karya dan Kreativitas Menulis

FLP Kalbar Gelar ‘Ketela Bakar’, Bahas Karya dan Kreativitas Menulis

Pengurus Forum Lingkar Pena (FLP) Kalbar usai membahas buku Kemarau di Sedanau, Minggu (10/12/2023).[SUARAKALBAR.CO.ID/HO-Istimewa]

Pontianak (Suara Kalbar)- Forum Lingkar Pena (FLP) Kalbar menggelar kegiatan bertajuk “Ketela Bakar,” singkatan dari Ketemu Teman Lanjut Bahas Karya. Kegiatan ini merupakan salah satu program unggulan FLP Kalbar yang bertujuan untuk membahas buku dan proses kreatif bersama penulis.

Pada kesempatan kali ini, FLP Kalbar mengundang dr. Muhammad Asrorudin, S.pM., penulis buku “Kemarau di Sedanau,” untuk berdiskusi. Acara berlangsung di Qahwah Coffee pada Minggu (10/12/2023).

“Diskusi buku merupakan kegiatan rutin FLP Kalbar untuk menjaga semangat literasi. Kali ini, kami memiliki kesempatan untuk mendiskusikan buku bersama dr. Muhammad Asrorudin, yang baru-baru ini menerbitkan bukunya di BIP Gramedia,” ujar Zani, ketua FLP Kalbar.

Aspari Ismail, pembina FLP Kalbar, menyambut baik kegiatan diskusi ini sebagai upaya untuk menjaga semangat literasi dan silaturahim di antara anggota FLP Kalbar.

“Kami menyambut baik kegiatan FLP Kalbar yang sering dilakukan sejak dulu. Pertemuan seperti ini penting untuk menjaga silaturahim dan membangkitkan semangat anggota dalam literasi,” ungkap Aspari Ismail.

Penulis buku “Kemarau di Sedanau,” dr. Muhammad Asrorudin, atau akrab disapa Asro, membagikan cerita dan proses kreatif dalam menulis novelnya. Buku ini terinspirasi dari kearifan masyarakat dan keindahan alam di daerah Natuna.

“Saya menuliskan cerita yang dekat dan pernah saya alami. Cerita dalam novel ini terinspirasi dari kearifan masyarakat dan keindahan alam daerah Natuna,” ujar Asro.

Selain menceritakan isi buku, Asro juga berbagi pengalaman terkait proses kreatif menulis novel. Ia menulis buku ini selama tiga bulan, memanfaatkan waktu malam. Asro juga memberikan beberapa tips menulis, termasuk waktu yang disarankan.

“Waktu yang saya sarankan untuk teman-teman menulis adalah di waktu subuh dan pagi. Waktu itu pikiran masih segar,” tambah Asro.

Acara “Ketela Bakar” ini tidak hanya menjadi wadah untuk berdiskusi tentang karya sastra, tetapi juga memberikan wawasan dan inspirasi bagi para penulis dan pecinta literasi di Pontianak.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan