Dugaan Penganiayaan Wartawan di Bengkayang, Kedua Belah Pihak Berdamai dengan Kearifan Lokal

Penyelesaian kasus penganiaayan wartawan di Bengkayang. SUARAKALBAR.CO.ID/Ist

Bengkayang (Suara Kalbar) – Peristiwa dugaan penganiayaan yang dialami Jemi Indrawan wartawan salah satu media online pada Selasa 16 Mei 2023 malam sekitar pukul 19.00 wib di Warkop Royal Cafe Jalan Pakok Kelurahan Bumi Emas Kecamatan Bengkayang oleh pelaku Atong Rustandy seorang Pegawai Negeri Sipil disalah satu Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Teriak berakhir damai dengan mengedepankan Kearifan Lokal.

“Kami Sepakat mengakhiri kesalah pahaman dengan cara damai dan mengedepankan Kearifan lokal,” tutur Jemi Indrawan saat bertemu dengan beberapa awak media di Bengkayang pada Jumat (26/5/2023).

Kesepakatan Damai dilakukan, tentu dengan beberapa pertimbangan dan tentunya atas saran dan masukan beberapa rekan media yang ada di Bengkayang.

“Tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan, dan sudah barang tentu, peristiwa yang terjadi jangan sampai terulang kembali dialami oleh rekan-rekan media dan kepada pelaku tentunya harus bisa menahan diri dan lakukan cek dan ricek sebelum bertindak, sehingga kedepan tidak ada lagi salah paham , dan akhirnya disesali setelah terjadi,” ungkapnya.

Jemi Indrawan juga berharap peristiwa tersebut tidak terulang kembali, seperti kesepakatan dan perjanjian yang telah di buat di hadapan penyidik Satreskrim Polres Bengkayang.

“Saya telah sepakat dengan pelaku Atong Rustandy, bahwa masalah kami disepakati untuk selesai secara kekeluargaan dengan mengedepankan Kearifan lokal yang berlaku di Kabupaten Bengkayang,” ungkap dia.

Sementara itu, Atong Rustandy saat dilakukan penyelesaian damai di Polres Bengkayang mengaku bahwa ia murni khilaf salah paham dan terjadilah penganiayaan pada Selasa 16 Mei 2023 di Warkop Royal Cafe jalan Pakok Kelurahan Bumi Emas Kecamatan Bengkayang sekitar pukul 19.00 wib malam.

“Hari ini, saya bersama Jemi Indrawan sepakat menyelesaikan masalah kami dengan kearifan lokal di Polres Bengkayang jadi, kedepan tidak ada lagi kesalahpahaman dan tidak ada lagi terjadi permasalahan yang tidak diinginkan, saya siap di kritik dan kejadian yang sudah terjadi menjadi pembelajaran kedepan,” ungkapnya.

“Saya juga mengucapkan terima kasih dan bersyukur kepada Jemi Indrawan dan rekan-rekan media lainnya yang telah membantu upaya perdamaian ini, terutama Jemi Indrawan yang mau berdamai dan tentu hal inilah yang kita inginkan. Intinya yang sudah terjadi adalah murni kesalahpahaman,” jelas Atong Rustandy.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS