SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Daerah Sekadau Masyarakat Minta Proyek Jalan Madya-SP 12-Landau Kodah Jangan Asal Selesai

Masyarakat Minta Proyek Jalan Madya-SP 12-Landau Kodah Jangan Asal Selesai

Papan Proyek Jalan Madya-SP12_landau Kodah yang terpampang namun pekerjaan belum rampung. SUARAKALBAR.CO.ID/ist

Sekadau (Suara Kalbar) – Proyek pekerjaan peningkatan Jalan dari Madya-Sp 12-Landau Kodah hingga 31 Desember 2022 tidak rampung. Masyarakat meminta pelaksana proyek jangan asal-asalan dalam melakukan pekerjaan.

“Kami menyambut baik dan berterima kasih kepada pemerintah dengan adanya pengerjaan proyek ini. Kami berharap pengerjaan proyek ini segera diselesaikan dengan memperhatikan kualitas hasil pengerjaan. Jangan sampai proyek ini “asal selesai” yang kemudian membuat jalan cepat rusak kembali,” ungkap Maulida Ahmad Sidiq salah satu masyarakat saat menghubungi Suarakalbar.co.id pada Selasa (3/1/2023) sore.

Menurutnya, disetiap musim penghujan jalan ini selalu rusak berat yang menyebabkan banyak aktivitas masyarakat sangat terhambat. Salah satunya masyarakat petani Desa Landau Kodah dan sekitarnya yang menjadi salah satu penyuplai sayur-mayur terbesar di pasar Sekadau.

“Belum lagi di sektor lain seperti pendidikan, pembangunan dan lainnya,”ujar Sidiq.

Diberitakan sebelumnya, proyek peningkatan ruas jalan Madya – SP 12-Landau Kodah belum rampung dan berakhir masa kontrak 31 Desember 2022. Anggaran yang digelontorkan dari APBD Sekadau Rp. 12.213.200.000 itu dikerjakan CV Orang Mualang (OM).

Kepala Dinas PUPR Kabupaten Sekadau ,Heri Handoko mengatakan hingga saat ini, proses pengerjaan proyek tersebut baru mencapai 40%. Namun dikarenakan pelaksana masih sanggup, maka kontraktor dikenakan denda sesuai dengan peraturan yang berlaku.

“Untuk pihak pelaksana kita kenakan denda, dikarenakan pihak pelaksana masih sanggup untuk menyelesaikan pekerjaannya dan tidak ada adendum dikarenakan sudah habis tahun. Namun pekerjaan tersebut ditargetkan selesai pada akhir Februari nanti,” kata Heri Handoko, Selasa (3/01/2023).

Heri juga menjelaskan kendala yang dihadapi pada saat pekerjaan tersebut dikarenakan juga faktor cuaca.

“Apabila ponton bisa lewat maka material juga bisa segera disuplai ke lokasi. Kita tahu juga dalam beberapa bulan ini sudah sering terjadi banjir, di daerah Tanjung. Selain itu, jalan untuk mengangkut material di jalan Tanjung juga sedang di perbaiki agar pengangkutan material bisa berjalan dengan lancar,” jelasnya.

“Sedangkan untuk pembayaran sisa pekerjaan di akhir tahun 2023. Kalau kita putuskan kontraknya juga banyak yang dirugikan terutama masyarakat, dan apalagi ini dananya bersifat dana pinjaman bank,” pungkasnya.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan