SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Daerah Mempawah Kisah Waluyo di Desa Galang, Cari Telur Semut untuk Hidupi Istri dan Kedelapan Anak

Kisah Waluyo di Desa Galang, Cari Telur Semut untuk Hidupi Istri dan Kedelapan Anak

Waluyo, warga Desa Galang, Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah, sedang menyortir telur semut kerengge untuk dijual sebagai makanan burung. Hasil kerja tergolong langka ini digunakan untuk membiayai hidup keluarganya. SUARAKALBAR.CO.ID/Dian Sastra

Mempawah (Suara Kalbar)-Tidak pernah terbayang jika telur
semut bisa menjadi mata pencaharian untuk menghidupi keluarga sehari-hari.

Tapi itu lah yang dilakukan Waluyo, warga Jalan Suka Damai,
RT. 003/RW. 001, Desa Galang, Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah,
Kalimantan Barat.

Ditemui suarakalbar.co.id, Senin (18/1/2021) pagi, Waluyo
baru saja pulang dari hutan membawa hasil satu peti telur semut merah—biasa
disebut warga setempat sebagai semut kerengge.

Meski terlihat mudah, namun upaya mendapatkan telur semut
ini butuh perjuangan luar biasa, dan juga ketekunan.

Sejak pagi, Waluyo sudah turun dari rumah, lalu keluar masuk
hutan di Desa Galang, Anjongan bahkan hingga ke kawasan hutan lintas kecamatan.

“Semut-semut kerengge ini memang mudah dicari, tapi untuk
mendapatkan telurnya, luar biasa susahnya. Harus sabar dan mesti rajin keluar
masuk hutan,” kata Waluyo seraya tersenyum.

Telur berwarna keputih-putihan tersebut, tambah dia,
nantinya dipisahkan dengan semut yang masih mengikut dalam peti.

“Istilahnye disortir. Setelah bersih dari semut, telur-telur
ini lalu saya bungkus-bungkus untuk dijual sebagai makanan burung,” jelas Waluyo
lagi.

Pencarian telur kerengge, dilakukan Waluyo tiap hari, namun
hasilnye tidak menentu didapat.

“Kadang dapat, kadang pula pulang ke rumah dengan tangan
kosong. Tapi saya percaya, rezeki itu rahasia Allah Taala. Rezeki tak akan
tertukar,” ujarnya optimis.

Hasil dari penjualan telur semut, dimanfaatkan Waluyo untuk
membiayai kehidupan keluarganya, yakni istri yang bernama Tomina, serta
kedelapan anaknya.

Telur semut yang berhasil diperoleh Waluyo dengan cara keluar masuk hutan. SUARAKALBAR.CO.ID/Dian Sastra

Di balik kisah inspiratif Waluyo yang berjuang mencari telur
kerengge untuk makan istri dan anak ini, tidak ada pula yang menyangka, dari
kehidupan Waluyo yang sangat sederhana, lahir seorang anak perempuan yang
bernama Siti Karomah.

Siti adalah siswi MIN 2 Mempawah, yang berhasil merengkuh
Juara 1 Matematika Terintegrasi pada Kompetisi Sains tingkat Madasarah se
Kalimantan Barat, tahun 2020 lalu.

Selain belajar di MIN 2 Mempawah, Siti Karomah juga
merupakan didikan Ustadz Salikurridho, Pengasuh Yayasan Hidayatussalikin
Al-Khoirriyah, Desa Galang.

“Saya bersyukur kepada Allah, bahwa meski kehidupan saya serba
kekurangan, tapi anak saya Siti Karomah bisa menjadi juara Matematika se
Kalimantan Barat. Ini karunia dari Allah yang tak terhingga,” ujarnya terharu.

Dalam kesempatan itu pula, Waluyo mengucapkan terima kasih
kepada Ustadz Salikurridho, Pengasuh Yayasan Hidayatussalikin Al-Khoirriyah,
yang telah bersedia menampung dan mendidik anak-anaknya untuk mendapatkan ilmu.

“Hanya Allah Taala yang bisa membalas kebaikan Ustadz Salik,
serta para tetangga kami di Desa Galang yang sering membantu Siti Karomah untuk
membeli buku, alat tulis dan pakaian seragam,” pungkasnya.

 

Penulis : Distra

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan