SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Opini Sherly Tjoanda: Pemimpin Perempuan yang Memiliki Tiga Identitas Minoritas

Sherly Tjoanda: Pemimpin Perempuan yang Memiliki Tiga Identitas Minoritas

Sherly Tjoanda Laos

Oleh: Dhine Maulia Anwar dan Mahira Permata Syafitri

Sherly Tjoanda Laos merupakan Gubernur Maluku Utara yang berhasil mematahkan stigma mengenai kepemimpinan yang ada di Maluku hanya bisa diduduki oleh laki-laki saja. Sebenarnya stigma ini muncul dikarenakan budaya patriarki masih sangat kental di daerah Maluku Utara, tetapi Sherly Tjoanda Laos dapat menduduki posisi tersebut dengan kenyataan bahwa beliau adalah seorang perempuan yang tergolong minoritas dari segi politik di Maluku Utara. Selain itu, beliau juga mengalungi dua identitas minoritas lainnya berupa darah keturunan Tionghoa serta keyakinannya yang merupakan pemeluk agama Kristen Protestan dimana mayoritas masyarakat Maluku Utara adalah pemeluk agama Islam.

Meskipun Sherly Tjoanda Laos memiliki tiga identitas minoritas tersebut, tetapi kenyataannya beliau dapat meraih 50,73% suara ketika ikut serta dalam Pilkada Maluku Utara tahun 2024 dari buah hasil keteguhan, loyalitas, serta tujuan yang kuat untuk meneruskan cita-cita mendiang suaminya yaitu Benny Laos. Keberhasilannya ini memberikan motivasi kepada perempuan-perempuan di Maluku Utara bahwa tidak ada yang tidak mungkin dilakukan oleh kaum perempuan apabila memiliki tekad yang kuat untuk menembus segala rintangan yang ada di depan. Sherly Tjoanda Laos juga menunjukkan komitmennya dalam memimpin yang bisa memiliki pengaruh terhadap perubahan dan kemajuan bagi provinsi ini melalui prestasi-prestasi yang beliau raih di masa menjabatnya yang terbilang masih cukup singkat. Hal ini membuktikan bahwa kepemimpinan perempuan mampu membawa perubahan dan kemajuan nyata bagi daerah yang dipimpinnya. Sehingga sosoknya kini tidak semerta-merta dikenal sebagai pemimpin daerah saja, namun lebih dari itu beliau juga merupakan salah satu simbol keberanian perempuan minoritas yang menembus batas tradisi dan politik.

Kepemimpinan yang dimiliki oleh Sherly Tjoanda Laos jika dilihat berdasarkan teori hambatan gender (Northouse, 2019) yang berisikan hambatan perempuan dalam kepemimpinan terbagi menjadi tiga kategori utama, yaitu Human Capital Differences, Prejudice, dan Perbedaan Gaya Kepemimpinan. Pada konteks Human Capital Differences ini perempuan sering mengalami akses terhadap hubungan strategis yang terbatas dan kurangnya memiliki peluang untuk melakukan pengembangan karier karena memiliki tanggung jawab domestik yang lebih besar. Namun, hal ini tidak terjadi bagi Sherly Tjoanda Laos karena beliau bisa membuktikan bahwa perempuan juga dapat memiliki kapasitas dan profesionalitas yang tinggi dalam berperan sebagai seorang pemimpin. Dengan latar belakang pendidikan formal yang luar biasa dimana Sherly Tjoanda Laos lulus di bidang bisnis internasional dan sudah berpengalaman dalam dunia sosial yang tidak dikatakan hanya sebentar saja, Beliau terus membuktikan bahwa empati dan profesionalisme dapat berjalan secara beriringan dalam kepemimpinan tanpa mengurangi kualitasnya.

Selain itu, hambatan lain berdasarkan penjelasan oleh Northouse yang merupakan prejudice atau berartikan stereotip yang melekat pada sosok perempuan di dunia kepemimpinan. Perempuan selalu dianggap bersifat kurang tegas, gampang emosional, yang dicap tidak cocok memegang kendali kepemimpinan karena lebih mengedepankan perasaan dibandingkan rasionalitas. Tetapi disini Sherly Tjoanda Laos berhasil menentang keras pandangan tersebut dengan menampilkan gaya kepemimpinan yang tegas namun tetap sejalan dengan kelembutan dan penuh empati. Hal ini terbukti dari adanya pernyataan yang diutarakan oleh Sherly Tjoanda Laos pada sesi wawancara bersama Kompas.com pada 20 November 2025 yang menyatakan bahwa “Kunci menjadi pemimpin perempuan adalah tetap mempertahankan sisi kewanitaannya, karena kita di posisi ini bukan untuk bersaing dengan pemimpin laki-laki. Kita memimpin dengan cara kita, dengan empati, dengan kasih, dengan mendengar.” Ini menunjukkan jika gaya memimpin beliau adalah khas perempuan yang demokratis, partisipatif, dan transformasional, seperti yang telah disebutkan Northouse dalam konteks perbedaan gaya kepemimpinan. Dengan adanya kemampuan untuk mendengar, memahami, dan mengambil keputusan secara bijak, Sherly Tjoanda Laos memperlihatkan apabila ketegasan dan kelembutan dapat berjalan dengan beriringan pada seorang pemimpin. Pribadi beliau ini menjadi figur bahwa kepemimpinan perempuan tidak hanya menembus batas patriarki, tetapi juga membawa keberagaman pada dunia politik akan adanya mengedepankan rasa empati, kolaborasi, dan berani untuk menunjukkan jati diri.

Kinerja Nyata yang Mengangkat Wajah Kepemimpinan Perempuan di Politik Indonesia

Dalam kurun waktu yang terbilang singkat, Sherly Tjoanda mampu menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan kapasitas Maluku Utara melalui serangkaian kebijakan strategis yang teraktualisasi baik secara ekonomi, sosial maupun budaya. Salah satu pencapaian terbesarnya adalah keberhasilannya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah yang dipimpinnya, yakni tercatat mencapai angka 34,58% pada kuartal pertama dan diikuti angka 32,09% pada kuartal kedua di tahun 2025 yang mana ini merupakan angka tertinggi di Indonesia. Performa lonjakan ekonomi ini didukung dengan investasi infrastruktur sebesar Rp10 triliun yang dialokasikan pada pembangunan jalan, pelabuhan, serta fasilitas publik yang memperkuat aktivitas ekonomi masyarakat daerah yang dipimpinnya.

Meninjau tata kelola yang dijalankan oleh Sherly Tjoanda, ditegaskan bahwa dalam menunjukan integritas kepemimpinannya adalah dengan penolakan praktik “titip jabatan”. Pada masa kepemimpinannya, beliau juga mendorong sistem pelayanan digitalisasi yang kemudian berhasil mengefisiensi anggaran sebesar Rp1,7 miliar dari anggaran program sosial. Wujud dari transformasi yang dilaksanakannya ini mampu memperbaiki pemerataan serta kualitas dari pelayanan publik yang ada.

Kepemimpinan Sherly Tjoanda juga mendapatkan pengakuan melalui Anugerah Bakti Nusantara 2025, ini merupakan bentuk penghargaan bagi pemimpin daerah yang berhasil melakukan transformasi positif. Melalui penghargaan ini, reputasinya mendapatkan sorotan sebagai figur yang mampu menghadirkan perubahan signifikan sekaligus menjadi teladan bagi pemimpin pemimpin daerah lainnya.

Prestasi dari Sherly Tjoanda kini juga telah mencapai kancah elektoral nasional. Elektabilitas 1,1% mampu diraihnya melalui Simulasi Semi Terbuka 24 Nama Calon Presiden oleh Indikator Politik Indonesia. Hal ini menjadi sorotan lantaran beliau merupakan satu satunya kepala daerah dari kawasan indonesia timur yang mampu melampaui angka 1%. Eksistensinya diantara nama nama orang orang terkemuka seperti menteri, kepala daerah besar, tokoh militer hingga pemimpin partai menunjukkan bahwa figur di luar jawa memiliki kesempatan yang sama untuk eksis serta mendapatkan dukungan politik.

Secara keseluruhan, rangkaian capaian tersebut merepresentasikan bahwa Sherly Tjoanda bukan hanya berhasil meningkatkan kapasitas Maluku Utara, tetapi juga turut memperkuat eksistensinya sebagai salah satu figur daerah yang berpotensial di tingkat  nasional. Signifikansi ini menjadi semakin kuat karena Sherly tampil sebagai pemimpin perempuan dari kawasan timur Indonesia yang mana kedua  hal ini merupakan identitas yang sering berada di luar lingkar kekuasaan nasional. Keberhasilannya menembus radar elektabilitas nasional menunjukkan bahwa kompetensi dan komitmen mampu melampaui batasan batasan sosial yang kerap membatasi ruang gerak perempuan dalam politik. Dengan demikian, kiprah Sherly tidak hanya mencerminkan efektivitas kepemimpinan daerah, tetapi juga membuka jalan bagi representasi perempuan yang lebih luas dalam ranah politik Indonesia.

Daftar Referensi

Media, K. C. (2025, November 21). Belajar Women Leadership Ala Sherly Tjoanda, Tegas Dalam Kelembutan. KOMPAS.com. https://lifestyle.kompas.com/read/2025/11/21/130500020/belajar-women-leadership-ala-sherly-tjoanda-tegas-dalam-kelembutan

Media, K. C. (2025a, October 21). Pendidikan gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda, tempuh “double degree” Di belanda. KOMPAS.com. https://edukasi.kompas.com/read/2025/10/21/095258071/pendidikan-gubernur-maluku-utara-sherly-tjoanda-tempuh-double-degree-di

Northouse, P. G. (2019). Leadership: theory and practice. Eighth Edition. SAGE Publications.

Saputra, E. (2025, February 20). Cantik Dan Memesona, Sherly Tjoanda Laos Perempuan Pertama Yang Pecahkan Mitos Kepemimpinan di Maluku Utara. merdeka.com. https://www.merdeka.com/trending/cantik-dan-memesona-sherly-tjoanda-laos-perempuan-pertama-yang-pecahkan-mitos-kepemimpinan-di-maluku-utara-319792-mvk.html

Sherly Tjoanda Mengubah Maluku Utara Dengan Kepemimpinan Inovatif Dan Pencapaian Luar Biasa. (n.d.). https://mahasiswaindonesia.id/sherly-tjoanda-mengubah-maluku-utara-dengan-kepemimpinan-inovatif-dan-pencapaian-luar-biasa/

Sofifi, W., & WartaSofifi.id. (2025, November 21). Sherly Tjoanda Masuk Daftar 25 Capres Versi Indikator. Wartasofifi.id. https://wartasofifi.id/sherly-tjoanda-masuk-daftar-25-capres-versi-indikator/

Yasinta Rahmawati                      | Suara.com. (n.d.). Apa Itu Triple minority? Disematkan ke Sherly Tjoanda Yang Unggul di Pilkada maluku utara. suara.com. https://amp.suara.com/lifestyle/2024/11/29/173354/apa-itu-triple-minority-disematkan-ke-sherly-tjoanda-yang-unggul-di-pilkada-maluku-utara?page=2

*Penulis adalah Departemen Ilmu Administrasi Negara, Universitas Indonesia

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Komentar
Bagikan:

Iklan