FBI Peringatkan Lonjakan Penipuan Email Selama Musim Liburan

Suara Kalbar – Penipuan email selama musim liburan meningkat signifikan, menurut peringatan FBI kepada pengguna Gmail, Outlook, dan semua layanan email di Amerika Serikat. Para penjahat siber dilaporkan menyusup ke kotak masuk korban dan menguras rekening bank melalui berbagai skema canggih.

FBI menyoroti empat skema utama yang biasanya melonjak di musim ini yakni penipuan non-pengiriman, penipuan non-pembayaran, penipuan lelang, dan penipuan kartu hadiah. Pada 2024, warga Amerika dilaporkan kehilangan lebih dari US$785 juta akibat penipuan non-pembayaran dan non-pengiriman, sementara penipuan kartu kredit menambah kerugian $199 juta.

“Laporan pengaduan biasanya meningkat di awal tahun, terkait aktivitas belanja liburan,” tulis Dailymail, Kamis (4/12/2025).

Di tengah musim liburan, modus penipuan semakin beragam. Penjahat siber menyamar sebagai bank, agen layanan pelanggan, atau staf dukungan untuk menipu korban agar memberikan informasi sensitif.

Mereka menggunakan email phishing, SMS palsu, panggilan telepon, situs phishing yang meniru portal resmi, dan iklan mesin pencari untuk menjerat korban. Setelah informasi diperoleh, penipu dapat mengakses akun, mereset kata sandi, mengunci korban, dan mentransfer uang, sering melalui dompet kripto agar sulit dilacak.

FBI menyarankan masyarakat agar tidak mengklik tautan atau lampiran mencurigakan dan segera menghubungi lembaga keuangan jika menjadi korban. Korban juga dianjurkan mengganti semua kredensial dan kata sandi yang mungkin terekspos.

“Meminta recall dan dokumen indemnifikasi secepat mungkin dapat mengurangi atau menghilangkan kerugian finansial,” usaran FBI.

Peningkatan penipuan selama musim liburan menjadi peringatan keras bagi pengguna email, menekankan pentingnya kewaspadaan, verifikasi informasi, dan tindakan cepat bila akun atau informasi pribadi dicurigai disalahgunakan.

Sumber: Beritasatu.com

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS