Biaya Servis Mini Cooper Sigit Bikin Warganet Kaget, Tembus Rp93 Juta
Suara Kalbar – Memiliki Mini Cooper mungkin menjadi impian banyak orang. Namun sebelum jatuh hati pada mobil mungil asal Inggris itu, ada baiknya memastikan dompet benar-benar siap menanggung biaya perawatannya.
Belakangan, warganet dibuat terperangah setelah seorang pengguna X, Sigit D Wisnu, membagikan rincian biaya servis Mini Cooper miliknya. Melalui akun @musksigit, ia mengunggah daftar perbaikan mobil kesayangannya yang nilainya mencengangkan.
“Yah, dia minta jajan,” tulisnya yang dikutip Beritasatu.com, Selasa (9/12/2025).
Tidak main-main total biaya yang ia habiskan untuk servis mobilnya mencapai Rp 93 juta. Detailnya, Sigit harus mengeluarkan uang Rp 52,4 juta untuk komponen electric power steering (EPS) . Sejumlah komponen lain juga memerlukan perbaikan besar.
Oli transmisi diperkirakan Rp 8,1 juta, shock absorber depan dab belakang lebih dari Rp21 juta, hingga engine mounting yang mencapai Rp 7,5 juta. Tak butuh waktu lama, warganet langsung membanjiri unggahan tersebut dengan komentar bernada kaget.
Angka-angka dalam estimasi itu dianggap jauh di luar dugaan. Akun @NdaraKaji menuliskan komentar yang cepat menyebar, “EPS seharga 52 juta? Ganti EPS Karimun kotak, udah dapat satu mobilnya sekalian.”
Sigit membalasnya dengan emoji kaget, seolah menunjukkan ia sendiri ikut terperanjat. Komentar lain datang dari @baredessys yang menyoroti kondisi mobil Sigit meski kilometer masih 52.000.
“Km 52.000 udah kayak 200.000 ini penyakitnya,” tulisnya.
Percakapan berkembang ke saling berbagi pengalaman para pemilik Mini. Ada yang memberi rekomendasi bengkel, ada pula yang bercerita betapa tingginya biaya operasional mobil Eropa. Akun @Tissyumagicc menyarankan Sigit mencoba bengkel spesialis Mini yang dikenal lebih ramah biaya. Sigit berterima kasih, meski ia mengaku perbaikan yang sedang berjalan sulit dibatalkan.
Akun @ZeckJalendrow menambahkan perspektif lain, “Ganti oli 3-4 bulan sekali sekitar 6000 km. Belum lagi pajak tahunan.”
Sigit lalu menjelaskan bahwa mobilnya berusia enam tahun dan wajar bila suatu waktu muncul biaya besar. Ia juga membandingkan, menurut pengalamannya, Mini justru lebih sedikit “jajan”-nya dibanding Mercedes yang pernah ia punya.
Beberapa warganet mengingatkan bahwa biaya tinggi memang identik dengan mobil di bawah BMW Group.
Akun @unecessaryevill menulis: “BMW Group tetaplah BMW Group.” Sigit menanggapinya santai, menyebut kotak part yang diterimanya masih bertuliskan BMW.
Saat ditanya tentang tahun produksi, Sigit menjelaskan Mini-nya merupakan keluaran 2019. Menariknya, ada warganet yang menawarkan alternatif jauh lebih murah. Akun @CraftusJon mengatakan bahwa rack steering bisa diperbaiki dengan mengikuti tutorial YouTube, sementara komponen mounting bisa dibeli online di bawah satu juta rupiah.
Sumber: Beritasatu.com
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS






