Mengenal Mikrobioma Kulit, “Tentara Halus” yang Lindungi Tubuh dari Kuman Jahat
Jakarta (Suara Kalbar)- Dokter spesialis mikrobiologi klinik dr. Ayman Alatas Sp.MK menjelaskan pentingnya bagi individu untuk mengetahui jenis mikrobioma yang ada pada kulit beserta peran vitalnya.
“Tiap individu punya mikrobioma kulit yang berbeda-beda, jadi kalian lebih tahu kira-kira itu seperti apa, kemungkinan ada risiko penyakit misalkan eksim dan jadi tahu kira-kira treatment atau produk yang sesuai,” kata Ayman dalam temu media di Jakarta, Kamis.
Dokter kulit lulusan Universitas Indonesia itu mengatakan bahwa mikrobiom atau mikrobioma dapat tinggal di berbagai tempat pada kulit. Jumlahnya dikatakan lebih banyak dibandingkan dengan sel tubuh, dan memiliki peran vital.
Menurut hasil riset yang sudah dilakukan selama bertahun-tahun, Ayman menyampaikan bahwa mikrobioma dapat melawan patogen atau kuman-kuman jahat yang berasal dari luar dan berusaha masuk dalam kulit.
Peran lain yang tak kalah penting yakni dapat memperkuat sistem imun pada kulit, yang berhubungan dengan penguatan lapisan pelindung kulit.
“Mikrobioma juga dapat menurunkan proses peradangan atau inflamasi, sehingga membantu menurunkan iritasi,” katanya.
Maka dari itu, Ayman menekankan agar setiap individu dapat menjaga gaya hidup yang sehat dan menggunakan produk perawatan kulit (skincare) yang tepat, supaya mikrobioma yang ada pada kulit dapat seimbang dan terjaga dengan baik.
Masyarakat juga disarankan untuk mengecek mikrobioma pada kulit yang menggunakan pengetahuan ilmiah, guna mendapatkan hasil akurat serta mengetahui produk skincare apa yang diperlukan.
“Misalnya komposisi orang A lebih mengarah ke arah Misalkan kulitnya, ini cenderung di sebelah jerawat atau cenderung lebih bisa ke eksim berdasarkan hasil microbiome check up,” kata Ayman.
Labore Global Derma Advisory Council dr. Luke Maxfie menambahkan mikrobioma kulit merupakan salah satu pembahasan besar yang selalu jadi perbincangan di American Academy of Dermatology. Para peneliti dan akademisi di sana banyak membahas mengenai peran dan dampak penting dari tiap bakteri dan organisme yang ada di kulit.
Ia menyampaikan jumlah dari mikrobioma yang hidup pada kulit dapat diibaratkan sebanyak bintang yang ada di Galaksi Bima Sakti.
“Berapa banyak organisme di kulit kita, itu hanyalah inti dari bagaimana kulit kita bereaksi terhadap lingkungan di sekitar kita,” katanya.
Sumber: ANTARA
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now





