SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Daerah Sanggau FOLUR Gelar Pelatihan Kapasitas Petani dan Workshop Multipihak di Sanggau, Kembangkan Komoditas Sawit Berkelanjutan

FOLUR Gelar Pelatihan Kapasitas Petani dan Workshop Multipihak di Sanggau, Kembangkan Komoditas Sawit Berkelanjutan

FOLUR Gelar Pelatihan Kapasitas Petani dan Workshop Multipihak, Kembangkan Komoditas Sawit Berkelanjutan. SUARAKALBAR.CO.ID/ist

Sanggau (Suara Kalbar)  – Proyek Food Systems, Land Use, and Restoration (FOLUR) kembali menegaskan komitmennya dalam mendukung pengelolaan komoditas berkelanjutan di tingkat tapak. Melalui rangkaian kegiatan pelatihan dan lokakarya intensif yang berlangsung pada 29–31 Oktober 2025 di Aula Kantor Desa Pusat Damai, Kecamatan Parindu, Kabupaten Sanggau, FOLUR berfokus pada peningkatan kapasitas petani, penguatan kelembagaan desa, serta kolaborasi multipihak untuk pengembangan kelapa sawit berkelanjutan.

Kegiatan ini melibatkan berbagai unsur, mulai dari petani, perangkat desa, hingga perwakilan Pemerintah Daerah Kabupaten Sanggau dari sejumlah dinas terkait seperti Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida), Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perikanan (DKPTPHP), Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak), Dinas Lingkungan Hidup, serta Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro (Disperindagkop UM).

Turut hadir pula Balai Penyuluhan Pertanian, penyuluh perkebunan, penyuluh kehutanan, serta perwakilan pemerintah kecamatan dan kepala desa dari sepuluh desa intervensi FOLUR, di antaranya Desa Pusat Damai, Maringin Jaya, Upe, Bonti, Sami, Bahta, Empodis, Bantai, Kedakas, dan Pandan Sembuat.

Fokus Pengelolaan Akses Keuangan dan Penguatan Kelembagaan

Pada hari pertama, peserta mengikuti Pelatihan Pengelolaan Akses Keuangan dan Pendanaan yang diisi oleh narasumber dari Bapperida Sanggau, Bank Rakyat Indonesia (BRI), dan Credit Union (CU) Lantang Tipo. Pelatihan ini bertujuan memperluas wawasan petani mengenai peluang pembiayaan usaha berbasis komoditas yang berkelanjutan.

Nobertus Krisandi dari Bapperida Sanggau menegaskan pentingnya pengelolaan komoditas secara terencana dan berkelanjutan sesuai potensi desa.

 “Akses pendanaan menjadi hal penting untuk mendorong pengembangan yang berkelanjutan dan berbasis potensi lokal,” ujarnya.

Sementara itu, perwakilan dari BRI dan CU Lantang Tipo memaparkan berbagai program pembiayaan yang dapat diakses oleh petani untuk memperkuat usaha produktif mereka.

Masih di hari yang sama, Santi dari Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro (Disperindagkop UM) Sanggau mengisi sesi penguatan kelembagaan Koperasi Desa Merah Putih (KDMP). Dalam paparannya, Santi dari Disperindagkop UM menjelaskan bahwa koperasi berperan strategis sebagai wadah kolektif bagi petani untuk mengelola hasil komoditas dan memperkuat posisi tawar di pasar.

“KDMP dapat menjadi penggerak ekonomi desa apabila didukung semua pihak dan dikelola sesuai rencana serta target pembangunan daerah,” katanya.

Penerapan Praktik Perkebunan yang Baik

Memasuki hari kedua, kegiatan berfokus pada pembelajaran praktik perkebunan yang baik (Good Agricultural Practices/GAP) dan pola kemitraan. Narasumber dari Disbunnak Sanggau dan PT Sime Indo Agro (PT SIA) berbagi pengalaman dalam penerapan standar budidaya kelapa sawit berkelanjutan.

Perwakilan PT SIA, Prada, menekankan pentingnya peningkatan kapasitas petani dalam menerapkan GAP.

“Petani perlu memahami bahwa pengelolaan kebun yang baik bukan hanya berdampak pada produktivitas, tetapi juga keberlanjutan lingkungan dan sosial,” tuturnya.

Selain teori, peserta juga mendapatkan praktik langsung teknik sambung pucuk untuk pengembangan bibit tanaman buah lokal unggul seperti durian Musangking, pekawai, jambu Jamaica, mangga, dan alpukat. Ke depan, setiap desa akan memilih jenis tanaman unggulan yang akan dikembangkan, seperti cempedak, durian lokal, pekawai, dan mentawak.

Sony dari DKPTPHP Sanggau menambahkan bahwa pelestarian tanaman lokal perlu menjadi perhatian bersama.

“Tanaman lokal adalah aset berharga yang memiliki nilai ekonomi sekaligus nilai konservasi yang tinggi,” ujarnya.

Penguatan Kolaborasi Multipihak

Secara paralel, di Kantor Bapperida Sanggau juga digelar Lokakarya Penguatan Forum Multipihak Sekretariat Sabang Merah Berdompu (SMB). Lokakarya ini membahas perkembangan forum, peluang penguatan peran, serta strategi sinkronisasi SMB dengan visi pembangunan berkelanjutan Kabupaten Sanggau.

Dalam waktu bersamaan, tim enumerator FOLUR melakukan pendataan ketertelusuran petani dan rantai nilai komoditas di sepuluh desa intervensi. Data tersebut akan menjadi dasar penting dalam penyusunan strategi penguatan kapasitas petani, pengembangan rantai pasok yang transparan, dan legalisasi petani melalui penerbitan Surat Tanda Daftar Budidaya (STDB).

Melalui seluruh rangkaian kegiatan ini, proyek FOLUR terus berkomitmen memberikan kontribusi nyata bagi pengelolaan lanskap berkelanjutan dan pengembangan komoditas kelapa sawit yang ramah lingkungan di Kabupaten Sanggau.

Penulis: Tim Liputan

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan