Pokdarwis Tanjung Api Berhasil Lestarikan 2.000 Ekor Penyu Sepanjang 2025

Sambas (Suara Kalbar) – Upaya konservasi penyu yang dilakukan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Tanjung Api di Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, membuahkan hasil membanggakan. Sepanjang tahun 2025, kelompok ini berhasil melestarikan hingga 2.000 ekor penyu di kawasan pesisir, Kamis (16/10/2025).

Ketua Pokdarwis Tanjung Api, Muraizi, mengatakan kegiatan pelestarian tersebut telah berjalan sejak 2011 dan awalnya dilakukan secara swadaya oleh masyarakat setempat. Kini, upaya konservasi itu berkembang pesat dengan terbentuknya tiga kelompok aktif di sepanjang garis pantai Paloh.

“Indonesia adalah habitat penting bagi penyu dunia. Dari tujuh spesies penyu yang ada di dunia, enam di antaranya dapat ditemukan di perairan Indonesia,” ujarnya.

Ia menjelaskan, musim penyu bertelur umumnya berlangsung selama enam bulan, mulai Mei hingga November. Dalam satu musim, seekor penyu bisa bertelur hingga 12 kali dengan jumlah rata-rata 70 butir telur per sarang.

Meski jumlah populasi penyu meningkat signifikan, tantangan pengawasan di lapangan masih besar. Menurut Muraizi, lokasi peneluran yang berdekatan dengan permukiman warga serta keterbatasan dana membuat patroli pantai tidak bisa dilakukan sepanjang waktu.

“Ketika kami tidak berjaga, kadang ada saja telur yang diambil. Kami sudah berusaha semampu kami, tapi keterbatasan sumber daya membuat pengawasan tidak maksimal,” katanya.

Dalam proses penetasan, tingkat keberhasilan relokasi telur penyu bisa mencapai 80 persen jika dilakukan dengan metode semi-alami menggunakan ember. Namun, penetasan di alam terbuka seringkali gagal akibat curah hujan dan kondisi cuaca yang tidak menentu.

Muraizi berharap perhatian pemerintah terhadap kesejahteraan para pengelola konservasi dapat ditingkatkan, mengingat sebagian besar relawan bekerja tanpa upah tetap.

“Kalau pengelolanya tidak diperhatikan kesejahteraannya, bagaimana kita bisa memastikan penyu tetap lestari?” pungkasnya.

Penulis: Serawati