SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Teknologi Ilmuwan Ungkap Ragam Pengalaman Menjelang Kematian, dari Cahaya Terang hingga Sosok Ilahi

Ilmuwan Ungkap Ragam Pengalaman Menjelang Kematian, dari Cahaya Terang hingga Sosok Ilahi

Sekelompok ilmuwan melakukan sebuah studi untuk mencari tahu pengalaman-pengalaman misterius yang dialami manusia di ambang kematian. (Discovery Institute/DOK)

Suara Kalbar- Pertanyaan tentang apa yang terjadi setelah kematian telah lama membingungkan umat manusia. Kini, sekelompok ilmuwan mencoba mendekati jawabannya melalui sebuah penelitian terbaru yang menyoroti pengalaman mendekati kematian atau near-death experiences (NDE).

Dalam studi yang dikutip Dailymail, Minggu (26/10/2025) tersebut, para peneliti mewawancarai 48 orang yang pernah berada di ambang kematian dan menanyakan apa yang mereka lihat dalam detik-detik terakhir hidup mereka. Hasilnya sangat mengejutkan, tidak ada dua pengalaman yang sama.

Beberapa peserta mengaku melihat sosok ilahi seperti Tuhan atau Yesus, sementara yang lain menggambarkan perjalanan menakutkan ke dalam lubang hitam. Ada pula yang menyebut melihat taman surgawi atau bertemu dengan kerabat yang telah meninggal dunia.

Salah satu peserta menceritakan, “Ada tangga batu di depan sebelah kiri saya, dan Yesus berdiri di atasnya mengenakan jubah putih.”

Peserta lain menggambarkan, “Tuhan muncul sebagai cahaya besar di kejauhan.”

Namun, tidak semua pengalaman di ambang kematian bersifat religius. Beberapa justru terdengar seperti adegan dalam film fiksi ilmiah. Seorang partisipan mengaku melihat “lubang hitam yang sangat terang dan berwarna-warni,” sementara lainnya menyebut melihat struktur seperti “Matrix” dengan jutaan titik cahaya yang saling terhubung di berbagai dimensi.

“Saya merasa jika masuk ke dalam Matrix itu, saya bisa bepergian ke mana pun di alam semesta hanya dengan berpikir tentang tempatnya,” ujar salah satu responden.

Menurut peneliti utama, Dr France Lerner dari Beijing Institute of Mathematical Sciences and Applications, latar belakang budaya seseorang berpengaruh besar terhadap bentuk halusinasi yang muncul dalam pengalaman mendekati kematian.

“Bagi seseorang yang tumbuh dalam tradisi Kristen, mereka mungkin melihat Tuhan atau malaikat. Namun bagi yang lain, bisa jadi mereka mendengar orang membaca kitab suci seperti Taurat,” jelas Dr Lerner.

Sebagian besar peserta menggambarkan cahaya terang, terowongan panjang, atau sensasi melayang keluar dari tubuh. Ada juga yang merasakan ruang berbentuk kubah atau gelembung cahaya 360 derajat, sensasi yang belum pernah mereka alami sebelumnya. Para ilmuwan kemudian mengklasifikasikan pengalaman mendekati kematian ini menjadi empat bentuk utama berdasarkan “geometri visual” yang muncul, berikut penjelasannya:

  • A-shape – seperti terowongan sempit atau kerucut cahaya.
  • B- dan C-shape – berbentuk elips atau lengkungan cahaya.
  • C5-shape – berupa ruang tertutup penuh seperti bola cahaya.

Perubahan bentuk ini, menurut tim peneliti, berkaitan dengan proses penurunan fungsi otak menjelang kematian, terutama akibat berkurangnya aliran darah yang memengaruhi sistem penglihatan.

Dr Lerner menegaskan bahwa penelitian ini tidak membuktikan keberadaan roh atau kesadaran yang terpisah dari tubuh manusia.  “Yang terjadi kemungkinan besar adalah gangguan koordinasi antara indra visual dan fisik ketika otak mulai berhenti berfungsi,” katanya.

Meski belum memberikan jawaban pasti, temuan ini membuka jendela baru dalam memahami misteri kematian — sebuah fenomena yang selama berabad-abad memicu rasa ingin tahu manusia. Apa yang sebenarnya terjadi saat seseorang berada di ambang kematian, kini perlahan mulai dapat dijelaskan melalui sains.

Sumber: Beritasatu.com

Komentar
Bagikan:

Iklan