SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Nasional Bima Arya: Musik Bisa Jadi Sumber PAD dan Penggerak Ekonomi Daerah

Bima Arya: Musik Bisa Jadi Sumber PAD dan Penggerak Ekonomi Daerah

Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto. ANTARA/HO-Kemendagri.

Jakarta (Suara Kalbar)- Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto mendorong pemerintah daerah untuk melihat industri musik sebagai sektor strategis yang mampu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sekaligus memperkuat ekonomi lokal.

Menurutnya, sektor musik bukan hanya urusan hiburan, melainkan bagian dari ekosistem ekonomi kreatif yang berpotensi menciptakan lapangan kerja, menggerakkan UMKM, dan menarik investasi baru di daerah.

“Nah karena itu, dunia industri kreatif ini, ini sebetulnya punya prospek yang sangat strategis untuk juga mendongkrak pertumbuhan ekonomi daerah,” kata Bima dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

Hal itu disampaikan Bima saat menjadi salah satu pembicara pada Konferensi Musik Indonesia di Jakarta.

Dalam kesempatan tersebut, Bima mengemukakan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan bahwa musik merupakan bentuk hiburan paling digemari masyarakat Indonesia.

Berdasarkan data tahun 2024, sebanyak 52 persen masyarakat diketahui menyukai musik, diikuti film sebesar 50 persen, dan tarian 26 persen.

“Jadi orang Indonesia suka musik, orang Indonesia suka film, dan orang Indonesia suka menari. Makanya enggak bisa dengar musik dikit pasti joget,” ujarnya

Lebih lanjut, Bima menyoroti momentum bonus demografi yang tengah dialami Indonesia. Ia menjelaskan, dominasi penduduk usia produktif merupakan peluang besar bagi daerah untuk mengembangkan ekonomi kreatif, termasuk melalui sektor musik. Menurutnya, generasi muda memiliki potensi besar jika difasilitasi dengan ruang untuk berkreasi.

“Bicara Gen Z, Gen X kan bukan bicara politik saja. Kita bicara bagaimana kita empower mereka, bagaimana kita utilize mereka, bagaimana kita memanggungkan mereka, bagaimana kita memberikan mereka wadah untuk berkreasi. Kira-kira begitu,” ujarnya.

Bima menekankan, industri musik bukan sekadar sarana hiburan, melainkan ekosistem ekonomi yang mampu menciptakan lapangan kerja, menghidupkan UMKM, dan menarik investasi baru di daerah.

Namun, ia tak memungkiri masih ada hambatan birokrasi dan ketidakpastian regulasi yang kerap menjadi kendala bagi pelaku industri musik.

“Karena keamanan yang kurang merasa dijamin misalnya, kemudian birokrasi yang ribet, rumit, kemudian enggak pasti untuk dapat tiket, biayanya, ini biayanya macam-macam gitu ya,” ungkapnya.

Ia menilai, tantangan tersebut serupa dengan yang dihadapi penyelenggara kegiatan publik lainnya, termasuk kegiatan pada olahraga lari. Sebagai pelari, Bima mengaku memahami kerepotan serupa yang dialami para penyelenggara ajang lari di daerah akibat proses perizinan yang berbelit.

Bima menambahkan bahwa Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) akan menjembatani koordinasi lintas pihak agar pemahaman tentang pentingnya industri kreatif dapat diterapkan hingga ke level pelaksana di daerah.

Sumber: ANTARA

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan