Bagnaia Curiga Ada yang Aneh di Motor Ducati Usai Tampil Buruk di Mandalika

Suara Kalbar – Pembalap Ducati MotoGP, Francesco Bagnaia, mulai mencurigai ada sesuatu yang janggal dengan motor Desmosedici GP25 miliknya setelah tampil buruk di Sprint Race Grand Prix Indonesia 2025, Sabtu (4/10/2025). Bagnaia hanya mampu finis di posisi ke-14, hasil yang sangat kontras dibandingkan kemenangan gemilangnya di Jepang sepekan sebelumnya di mana ia berhasil menguasai babak Grand Race, Sprint Race, Kualifikasi, dan latihan.

The Race, Minggu (5/10/2025) menyebut saat balapan di Motegi, Jepang,  Bagnaia diduga mengendarai motor GP25 yang sedikit mengalami perubahan. Perubahan itu, sejauh aturan memungkinkan, disebut-sebut mendekati versi motor 2024, dan termyata memang t membawa hasil luar biasa di Sirkuit Motegi.

“Namun, di Sirkuit Mandalika yang terkenal bukan sebagai trek favoritnya, performanya kembali terpuruk. Sejak sesi latihan, Bagnaia terlihat kesulitan menjaga stabilitas motor. Dalam sprint race, performanya bahkan makin menurun. Rekaman onboard memperlihatkan motor Bagnaia bergetar keras di lintasan lurus utama dan sangat lambat di sektor pertama, terutama saat akselerasi dan pergantian arah,” sebut The Race. 

Start dari posisi ke-16, Bagnaia langsung terlempar ke barisan belakang dan akhirnya tertinggal hingga 29 detik dari pemenang lomba, Marco Bezzecchi, yang juga teman dekatnya. Ia bahkan finis 13 detik di belakang Alex Rins (Yamaha), yang sempat terganggu akibat manuver agresif Marc Marquez.

Ketika ditanya apa yang sebenarnya terjadi, Francesco Bagnaia menjawab dengan nada bingung, “Saya ingin tahu juga. Saya benar-benar tidak tahu.”

Ia menjelaskan bahwa motornya seharusnya sama dengan yang digunakan di Jepang, namun sensasinya benar-benar berbeda. “Saya tidak sedang mengendarai motor, saya hanya jadi penumpang. Saya tak bisa mengendalikan apa pun. Motor sangat banyak bergerak. Empat kali saya masuk ke tikungan pertama dan tikungan 10 tanpa rem. Tiga kali saya harus menutup gas karena motor bergetar terlalu hebat,” ungkapnya.

Bagnaia menambahkan, “Saya tak bisa mengerem lebih keras karena ban depan hampir kehilangan grip di setiap tikungan. Saya juga tak bisa membuka gas karena roda belakang terus spin. Motor bergetar sangat hebat, jadi mustahil berakselerasi dengan baik.”

Ia mengaku sulit percaya situasi seperti ini bisa terjadi hanya seminggu setelah dirinya menjuarai GP Jepang. “Untung minggu lalu saya menang, jadi semua orang tahu kemampuan saya sebenarnya. Saya tak perlu membuktikan apa-apa lagi musim ini. Saat saya merasa nyaman dengan motor, saya bisa menang dan semuanya berjalan sempurna. Tetapi sekarang, saya kembali ke perasaan buruk seperti di Misano dan balapan-balapan sebelumnya,” katanya.

Menurut Bagnaia, ia datang ke Mandalika dengan keyakinan penuh bahwa motornya akan sama seperti di Motegi. “Tetapi entah kenapa motor yang sama kini tak bekerja lagi. Saya tidak mengerti,” ucapnya dengan nada kecewa.

Ketika ditanya tentang hasil evaluasi tim teknis Ducati, Bagnaia menjawab singkat, “Motor ini sama. Jadi…”
Namun kemudian ia menambahkan dengan nada penuh tanda tanya, “Saya tidak berpikir ini masalah teknis. Ini sesuatu yang lain, sesuatu yang juga di luar kendali saya.”

Ia pun merasa frustrasi dan tak tahu apa lagi yang bisa dilakukan di sisa musim ini. “Saya sudah menunjukkan apa yang bisa saya lakukan minggu lalu. Sekarang saya hanya frustrasi, minggu lalu saya menang, hari ini saya terakhir. Saat kualifikasi, sudah habis-habisan, tapi tetap di posisi 16. Jadi jelas ada sesuatu yang tak berfungsi,” ujarnya.

Bagnaia juga memberi isyarat bahwa harapannya kini tertuju pada mesin homologasi baru untuk musim 2026, agar bisa kembali menemukan performa terbaiknya.

Sumber: Beritasatu.com

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS