2.143 Koperasi Merah Putih Siap Bergerak, Sekda Kalbar Tekankan Pentingnya Pendampingan dan Penguatan Kapasitas
Pontianak (Suara Kalbar) – Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat, Harisson menegaskan pentingnya peningkatan kapasitas para pendamping koperasi untuk memastikan Koperasi Merah Putih yang telah terbentuk dapat beroperasi secara efektif, profesional, dan memberi dampak nyata bagi kemajuan ekonomi kerakyatan.
Hal tersebut disampaikan Sekda saat membuka kegiatan Peningkatan Kompetensi Pendamping Koperasi Desa dan Kelurahan Merah Putih se-Kalimantan Barat, yang digelar di salah satu hotel di Pontianak, Senin pagi (20/10/2025).
Dalam sambutannya, Harisson mengungkapkan bahwa hingga saat ini, jumlah Koperasi Merah Putih di Kalbar telah mencapai 2.143 unit. Seluruh koperasi tersebut telah memiliki badan hukum yang lengkap, dan dalam waktu dekat akan mendapatkan dukungan modal. Ia berharap kehadiran koperasi-koperasi ini mampu menjadi motor penggerak ekonomi di tingkat desa serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Namun, sebelum koperasi mulai menjalankan kegiatan usaha, Harisson menekankan pentingnya pembekalan dan pelatihan bagi para pengurus dan pendamping. Hal ini karena tidak semua pengurus koperasi memiliki latar belakang atau kemampuan berbisnis.
“Tujuan utama pelatihan ini adalah agar para pendamping benar-benar memahami dan menguasai ilmu yang disampaikan oleh narasumber. Ilmu yang diterima harus diserap secara utuh—100 persen, bukan 80 persen—agar dapat diteruskan dengan baik kepada koperasi binaannya,” ujar Harisson.
Ia menambahkan, pelatihan harus mencakup materi dasar dalam berbisnis dan pengelolaan keuangan, seperti kemampuan membaca peluang, membuat perencanaan usaha, serta memahami prinsip-prinsip ekonomi sederhana.
“Prinsipnya sederhana: bagaimana mengeluarkan biaya sekecil-kecilnya untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Pendamping dan pengurus koperasi harus jeli melihat potensi desa yang bisa dikembangkan menjadi usaha produktif,” jelasnya.
Lebih lanjut, Sekda juga menyoroti pentingnya etos kerja hemat dan bertanggung jawab dalam mengelola koperasi. Ia mengingatkan agar setiap pengurus mampu menerapkan efisiensi dalam operasional, dan menghindari penggunaan dana koperasi atau dana publik untuk kegiatan yang tidak produktif.
Mantan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar itu juga berpesan agar koperasi memulai usaha dari skala kecil terlebih dahulu sebelum memperluas cakupan bisnisnya.
“Mulailah dari hal kecil, kemudian tumbuh menjadi besar. Jangan terburu-buru melakukan studi banding sebelum memiliki usaha yang jelas. Studi banding baru akan bermakna ketika sudah ada pengalaman dan pencapaian yang bisa dibandingkan, termasuk belajar dari usaha yang belum berhasil,” tegasnya.
Harisson berharap, melalui kegiatan pelatihan ini, para pendamping koperasi dapat menjadi agen penggerak ekonomi rakyat yang kompeten dan berdedikasi. Dengan pendampingan yang tepat, Koperasi Merah Putih diyakini akan berkembang menjadi wadah ekonomi yang kuat, transparan, dan berdaya saing.
“Kita ingin koperasi bukan hanya ada di atas kertas, tapi benar-benar hidup, tumbuh, dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat di desa,” pungkas Harisson.
Penulis: Tim Liputan
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now





