SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Daerah Sintang Jalan Jadi Sorotan, Tim Ekspedisi Patriot UI–Untan Serap Aspirasi Warga Ketungau Hulu

Jalan Jadi Sorotan, Tim Ekspedisi Patriot UI–Untan Serap Aspirasi Warga Ketungau Hulu

Tim Ekspedisi Patriot UI–Untan Serap Aspirasi Warga Ketungau Hulu. SUARAKALBAR.CO.ID/ist

Sintang (Suara Kalbar) – Jalan dan akses transportasi kembali menjadi isu utama di wilayah perbatasan Indonesia. Persoalan ini mengemuka dalam kegiatan silaturahmi dan diskusi antara Tim Ekspedisi Patriot Universitas Indonesia (UI) bersama Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak dengan para kepala desa di Kecamatan Ketungau Hulu, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, pada 5–6 September 2025.

Kegiatan tersebut diinisiasi tiga tim Ekspedisi Patriot UI yang masing-masing diketuai oleh Dr. Rias Antho Rahmi Suharjo, M.A., Tri Wahyuni, Ph.D., dan Dr. Tjiong Giok Pin, M.Si.. Mereka didampingi tujuh mahasiswa dan alumni UI serta lima mahasiswa Fakultas Kehutanan UNTAN, dengan pendampingan langsung dari Sanudin, Sekretaris Camat Ketungau Hulu.

Dalam forum diskusi, hampir semua kepala desa menegaskan transportasi merupakan persoalan mendasar di Ketungau Hulu.

“Transportasi itu adalah kuncinya. Kendala terbesar perbatasan ini terletak pada transportasi,” tegas Yumitro, Sekretaris Desa Riam Sejawak.

Pernyataan itu diperkuat Edy Rabinus, Ketua BPD Riam Sejawak, yang menekankan sulitnya akses jalan menjadi hambatan besar aktivitas warga, terutama dalam menggerakkan roda perekonomian.

Nada serupa juga disampaikan para kepala desa lainnya, di antaranya Liptius (Kades Sungai Pisau), Windiyanto (Kades Nanga Bayan), dan Yusuf (Kades Sungai Kelik). Mereka menilai perbaikan jalan akan membuka peluang lebih besar bagi masyarakat, terutama dalam distribusi hasil perkebunan, pertanian, hingga kebutuhan pokok.
Potret Wilayah Perbatasan

Ketungau Hulu merupakan kecamatan yang berbatasan langsung dengan Malaysia. Kawasan ini memiliki potensi sumber daya alam melimpah di sektor kehutanan, perkebunan, dan hasil bumi lainnya. Namun, akses jalan yang minim membuat biaya logistik tinggi dan harga kebutuhan pokok melambung.

Kondisi jalan juga menyulitkan warga saat harus mengakses layanan kesehatan di lokasi yang jauh dari desa. Hal inilah yang ditangkap Tim Ekspedisi Patriot sebagai isu prioritas dalam diskusi bersama masyarakat.

Ekspedisi Patriot merupakan inisiatif Universitas Indonesia yang berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk UNTAN. Program ini bertujuan mendekatkan perguruan tinggi dengan masyarakat, khususnya di wilayah dengan tantangan geografis maupun sosial ekonomi.

“Kami datang bukan untuk memberi tahu apa yang harus dilakukan, melainkan untuk belajar bersama dan merumuskan apa yang menjadi kebutuhan nyata masyarakat di sini,” ujar Dr. Rias Antho Rahmi Suharjo, M.A.
Diskusi dengan para kepala desa menghasilkan satu benang merah: perlunya perhatian serius terhadap pembangunan dan perbaikan jalan di Ketungau Hulu. Jalan yang layak diharapkan dapat membuka akses ekonomi, memperlancar distribusi barang, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Masyarakat berharap pemerintah daerah maupun pusat menindaklanjuti aspirasi tersebut. Dengan infrastruktur yang lebih baik, potensi wilayah perbatasan diyakini bisa dioptimalkan, termasuk dalam mendorong perdagangan lintas batas.

Kegiatan silaturahmi ini tidak hanya menjadi forum penyampaian keluhan, tetapi juga ruang menumbuhkan harapan. Dengan keterlibatan kampus, mahasiswa, pemerintah daerah, dan masyarakat, ada optimisme bahwa suara warga Ketungau Hulu dapat lebih terdengar hingga ke level pengambil kebijakan.

Tim ekspedisi berkomitmen menyampaikan hasil temuan lapangan ini sebagai masukan berharga bagi pemerintah untuk pembangunan wilayah perbatasan.

Penulis: Tim Liputan

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan