Pemblokiran Rekening Tidak Hilangkan Uang Nasabah, Perlu Top up untuk Aktivasi

Bengkayang  (Suara Kalbar) –  Kebijakan Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK) terkait pemblokiran rekening bank tidak aktif (dormant) selama tiga bulan atau lebih sempat membuat warga Bengkayang resah. Namun, Kepala Unit Bank Rakyat Indonesia (BRI) Bengkayang, Kabul Budiono, memastikan bahwa dana nasabah tetap aman dan tidak berkurang sedikit pun.

“Memang untuk mengaktifkan kembali proses transaksi, nasabah hanya perlu melakukan konfirmasi melalui saluran yang telah ditetapkan PPATK dan top up antara Rp50 ribu sampai Rp100 ribu,” ujar Kabul Budiono, Selasa (12/8/2025).

Ia menegaskan, saldo rekening yang dimiliki nasabah tidak akan berkurang. “Misalnya, uang di rekening sebesar Rp15 juta, lalu ditambah top up, maka jumlahnya menjadi Rp15,1 juta. Jadi tidak ada yang hilang atau berkurang. Kebijakan ini berlaku untuk semua perbankan,” jelasnya.

Menurut Kabul, BRI Bengkayang telah melakukan sosialisasi dan pemberitahuan kepada nasabah melalui tautan informasi resmi di bank maupun media lainnya. Pihaknya juga menjamin keamanan data pribadi nasabah, serta memastikan bahwa pembaruan transaksi dilakukan demi menjaga kelancaran dan keamanan rekening.

Dari 13 nasabah BRI Bengkayang yang rekeningnya sempat terblokir, sebagian besar sudah dapat digunakan kembali, sementara dua nasabah lainnya masih dalam proses perbaikan. “BRI memastikan uang nasabah tidak ada yang hilang atau berkurang,” tegasnya.

Kabul mengimbau masyarakat Bengkayang, khususnya nasabah BRI, untuk tidak panik. Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga aktivitas rekening dengan melakukan transaksi secara rutin, minimal satu kali dalam sebulan, serta menghindari penyalahgunaan layanan perbankan.

“BRI mendukung kebijakan pemerintah melalui PPATK untuk melindungi nasabah dari potensi kerugian. Kami akan terus memberikan pembaruan informasi kebijakan kepada nasabah dan mengedukasi pentingnya menjaga rekening tetap aktif,” pungkasnya.

Penulis: Kurnadi

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS