Kontribusi Sawit untuk Perekonomian di Melawi Momentum HUT RI ke-80
Melawi (Suara Kalbar) – Setiap menjelang 17 Agustus, bendera merah putih berkibar di jalan-jalan, atap rumah, dan sudut-sudut kampung. Semangat kemerdekaan tak hanya terasa melalui upacara atau perlombaan rakyat, tetapi juga tercermin dalam kerja keras masyarakat dan kontribusi dunia usaha terhadap pembangunan daerah.
Di Kabupaten Melawi, salah satu sektor yang berperan besar adalah perkebunan kelapa sawit. Selain menjadi sumber penghidupan, sektor ini turut mendorong perputaran ekonomi daerah melalui lapangan kerja, pembayaran pajak, dan kerja sama dengan masyarakat setempat.
Salah satu perwakilan perusahaan perkebunan sawit di Melawi, Yusrizal menuturkan bahwa makna kemerdekaan bukan sekadar bebas dari penjajahan, melainkan juga kemandirian ekonomi, keterbukaan, dan kepastian berinvestasi.
“Kemerdekaan harus diwujudkan dalam bentuk kerja nyata ” ujar Yusrizal, kepada Suarakalbar, Sabtu (16/8/2025).
Ia menjelaskan, keberadaan perkebunan telah membuka banyak lapangan kerja, mendukung usaha kecil, serta menjadi salah satu sumber peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Perputaran uang di Melawi dari gaji karyawan, belanja barang, hingga pembelian tandan buah segar (TBS) dari petani, turut menjadi denyut nadi ekonomi setempat.
Tak sedikit warga yang kini menggantungkan hidup dari sektor ini, baik sebagai tenaga kerja langsung, mitra usaha, maupun pedagang yang mendapat peluang dari aktivitas perkebunan.
“Namun cita cita kami lebih dari itu, dimana kedepannya kami berharap masyarakat bisa meningkat kesejahteraanya dan pemerintah daerah bisa meningkatkan PADnya” benernya.
Disadari atau tidak ada puluhan Milyard uang yang beredar di Melawi yang dikeluarkan PT.RKA – IKHASAS berupa gaji karyawan dan belanja barang serta pembayaran buah petani (TBS) masyarakat oleh PT RKA – IKHASAS dan ini menjadi bagian dari denyut nadi ekonomi daerah.
Tidak sedikit warga sekitar yang kini menggantungkan hidup dari perkebunan, baik sebagai tenaga kerja, mitra usaha, maupun pelaku usaha kecil yang tumbuh di sekitar kawasan perkebunan.
Yusrizal menambahkan, semangat kemerdekaan juga berarti keberanian untuk menjawab tantangan local, nasional dan global, termasuk dan menjadikan perkebunan yang keberlanjutan.
“Kami memahami bahwa perkebunan sawit sering menjadi sorotan, karena itu terus berkomitmen menjalankan praktik perkebunan berkelanjutan.
Di tengah gegap gempita peringatan HUT RI ke-80, terlihat wajah-wajah para pekerja yang pulang membawa rezeki, deru kendaraan pengangkut sawit di jalan desa, hingga senyum anak-anak yang dapat bersekolah karena orang tuanya bekerja di perkebunan. Semua itu menjadi bagian dari narasi besar “Kemerdekaan Sejati” yang tumbuh di tengah masyarakat Melawi.
“Hingga senyum anak-anak yang bisa bersekolah karena orang tuanya memperoleh penghasilan dari bekerja di perkebunan adalah salah satu bagian dari narasi besar tentang Kemerdekaan Yang Sejati, “ucap nya.
Masa depan di kabupaten ini tengah dibangun melalui kerja keras petani dan pekerja perkebunan, menjaga agar semangat merah putih tetap berkibar—tak hanya di tiang bendera, tetapi juga di hati setiap insan.
Penulis: Dea Kusumah Wardhana
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now