Wagub Kalbar dan Uskup Agung Resmikan Gedung Pastoran Santa Maria Nyarumkop, Tegaskan Pentingnya Toleransi dan Persatuan
Singkawang (Suara Kalbar) – Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Krisantus Kurniawan, bersama Uskup Agung Pontianak Mgr. Agustinus Agus meresmikan sekaligus memberkati Gedung Pastoran Paroki Santa Maria Nyarumkop, Singkawang, Sabtu (26/7/2025). Acara ini menjadi momentum penting bagi umat Katolik di Nyarumkop, sekaligus sarana penyampaian pesan toleransi dan persatuan lintas agama.
Dalam sambutannya, Krisantus mengungkapkan rasa syukurnya bisa hadir di Nyarumkop. Ia bahkan mengenang perjuangan sang ayah yang merupakan alumni SGA (Sekolah Guru Atas) Nyarumkop tahun 1965.
“Ini kali pertama saya ke Nyarumkop sebagai Wakil Gubernur. Ayah saya dulu hanya membawa beras, mengupas kelapa untuk uang jajan, dan harus menumpang kapal bandong serta berjalan kaki, pulang setahun sekali. Luar biasa perjuangan beliau,” kenangnya penuh haru.
Krisantus juga menyampaikan apresiasi kepada Uskup Agung Agustinus Agus yang ia juluki sebagai “Uskup Pembangunan”. Ia menilai sang uskup tak hanya membangun sarana ibadah, tetapi juga menghadirkan nilai estetika dalam pembangunan.
“Beliau ini luar biasa, selalu ada pembangunan. Bahkan suka ‘pamer’ ke saya, tapi itu hal positif. Pembangunannya juga selalu punya nilai keindahan, ini penting dalam peribadatan,” ujarnya disambut tawa dan tepuk tangan para hadirin.
Wagub Kalbar itu kemudian menekankan pentingnya menjaga toleransi di tengah keberagaman Kalimantan Barat. Ia mengajak masyarakat untuk menjauhkan sifat iri, dengki, dan permusuhan demi menciptakan kehidupan yang rukun dan damai.
“Kita tidak bisa memilih dilahirkan sebagai apa, dari suku mana, atau agama apa. Tapi semua itu adalah anugerah Tuhan. Maka mari kita rawat perbedaan sebagai kekayaan dan keindahan,” tegasnya.
Terkait insiden pelarangan pembangunan gereja Katolik di Desa Kapur, Krisantus menegaskan bahwa tindakan tersebut dilakukan oleh oknum, bukan mewakili agama atau suku tertentu. Ia menegaskan bahwa pemerintah telah mengambil langkah untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
“Pagi itu saya langsung minta Bupati Kubu Raya untuk menyelesaikannya. Kita punya SKB Tiga Menteri, tapi di atas itu ada Pancasila dan UUD 1945 yang menjamin kebebasan beragama. Tidak boleh ada yang melarang pembangunan rumah ibadah selama syaratnya terpenuhi,” ujarnya dengan tegas.
Lebih lanjut, Krisantus menyoroti pentingnya pendidikan dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan sejak dini. Ia mengusulkan agar Pancasila kembali diajarkan secara mendalam kepada generasi muda, terutama di tempat-tempat pendidikan seperti Nyarumkop.
“Saya ingin pendidikan di sini tidak hanya akademik, tapi juga memperkuat ideologi Pancasila. Mari kita wariskan semangat persatuan kepada anak-anak kita,” harapnya.
Di akhir sambutannya, Krisantus mengucapkan selamat atas peresmian gedung pastoran dan berharap keberadaannya bisa menunjang pelayanan umat yang lebih baik.
Uskup Agung: Pelayanan Umat Harus Menyesuaikan Zaman
Uskup Agung Pontianak, Mgr. Agustinus Agus, dalam sambutannya menegaskan pentingnya gereja menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman demi pelayanan yang lebih optimal kepada umat.
“Gedung ini tidak mewah, tapi layak. Pelayanan umat harus mengikuti perubahan zaman, agar lebih maksimal dan menyentuh. Saya harap dengan fasilitas yang ada, pastor bisa lebih nyaman dalam melayani umat,” tuturnya.
Gedung pastoran yang baru diresmikan ini dilengkapi kamar tidur, ruang makan, dan tiga kamar tamu. Keberadaannya menjadi bagian dari visi besar Uskup Agustinus dalam membina umat Katolik Kalbar yang moderat dan terbuka.
Tak hanya itu, Uskup Agustinus juga membeberkan rencananya membangun patung Maria bergaya Dayak setinggi delapan meter di Nyarumkop. Patung berbahan aluminium itu akan mengadopsi ciri khas suku Taman dan diperkirakan menelan biaya Rp1,7 miliar.
“Saya berharap bisa selesai saat perayaan 110 tahun Nyarumkop. Ini bukan soal patungnya saja, tapi juga simbol kebersamaan dan identitas lokal,” ungkapnya.
Ia juga menyampaikan bahwa selama masa pelayanannya, telah banyak gereja dan fasilitas pastoral yang dibangun dan diresmikan. Sebagai bentuk penghargaan, ia membuat prasasti khusus sebagai simbol kemitraan erat antara Gereja dan Pemerintah.
Simbol Penguatan Iman dan Persatuan
Pembangunan Gedung Pastoran Paroki Santa Maria Nyarumkop ini bukan sekadar proyek fisik. Di baliknya terdapat harapan besar untuk meningkatkan kualitas pelayanan rohani serta memperkuat komunitas iman di wilayah tersebut. Gedung ini juga diharapkan menjadi pusat kegiatan pastoral yang dinamis, yang mampu mendorong tumbuhnya semangat kebersamaan, toleransi, dan persatuan di tengah masyarakat yang plural.
Dengan dukungan dari pemerintah dan semangat gotong royong umat, Nyarumkop diharapkan semakin kokoh sebagai ikon Keuskupan Agung Pontianak—bukan hanya dalam segi keindahan fisik, tetapi juga kekayaan nilai keimanan, keberagaman, dan kebangsaan.
Penulis: Lidia/r
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now