Sujiwo Mediasi Kasus Video Ancaman Turun Kelas karena LKS, Tegur Keras Pihak Sekolah di Kubu Raya
Kubu Raya (Suara Kalbar) – Bupati Kubu Raya, Sujiwo turun langsung ke sekolah untuk memediasi permasalahan terkait video viral yang menampilkan seorang murid menangis saat pengambilan rapor, diduga karena orang tuanya belum membayar Lembar Kerja Siswa (LKS). Video tersebut memperlihatkan dugaan ancaman dari pihak sekolah bahwa siswa tersebut akan turun kelas, yang memicu sorotan dan reaksi publik.
Dalam pertemuan mediasi dengan kepala sekolah Madrasah Tsanawiyah (MTs) yang bersangkutan, Bupati Sujiwo yang akrab disapa Jiwo meluapkan kekecewaannya terhadap tindakan yang dinilainya tidak manusiawi dan mencederai dunia pendidikan.
“Jangan salahkan yang memviralkan. Yang memvideokan itu, di mana mentalnya, moralnya? Itu yang saya tanyakan,” ujar Jiwo di hadapan pihak sekolah pada Rabu (23/07/2025).
Ia menyatakan merekam dan menyebarkan video siswa yang sedang dalam kondisi tertekan secara emosional adalah tindakan yang sangat disesalkan.
“Bolehkah memvideokan seperti itu? Sampaikan alasannya apa, walaupun itu tidak dibenarkan. Saya sangat kecewa,” tegasnya lagi.
Lebih lanjut, Jiwo menilai bahwa persoalan ini seharusnya bisa diselesaikan secara manusiawi tanpa mempermalukan siswa atau keluarganya. Ia menuntut adanya kejujuran dan pengakuan dari pihak sekolah sebagai bentuk tanggung jawab moral.
“Ini akan saya bongkar habis karena tidak ada kejujuran, tidak ada pengakuan. Akan terhormat kalau kita mengakui kesalahan. Mohon maaf, saya salah itu lebih mulia daripada seperti ini,” ucapnya lantang.
Bupati juga menegaskan bahwa terlepas dari kesalahan atau kekurangan yang mungkin dimiliki murid, tindakan intimidasi seperti yang terlihat dalam video sudah pasti berdampak buruk pada kondisi psikologis anak.
”Terlepas dari kekurangan murid, tindakan yang dilakukan tersebut sudah pasti meruntuhkan mental anak,” pungkasnya.
Sebelumnya, video viral tersebut menunjukkan seorang anak menangis saat pembagian rapor, diduga karena orang tuanya belum mampu membayar biaya LKS. Dalam video itu, disebutkan siswa akan diturunkan kelas, yang sontak mengundang empati publik dan menimbulkan kecaman terhadap praktik semacam itu di dunia pendidikan.
Penulis: Iqbal Meizar
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now




