Puluhan ASN DP-PPA Provinsi Kalbar Demo, Tuntut Kadis Mundur
Pontianak (Suara Kalbar) – Puluhan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP-PPA) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) menggelar aksi demo guna menuntut Kepala Dinas tersebut mundur dari jabatanya.
Demo tersebut digelar pada saat Apel Pagi yang dilaksanakan dihalaman Kantor DP-PPA Provinsi Kalbar pada Senin 21 Juli 2025.
Diketahui bahwa, Aksi yang dilaksanakan oleh puluhan pegawai ini didasari oleh kepemimpinan yang dilaksanakan oleh Herkulana sebagai kadis dituding kerap melakukan kekerasan Verbal, merendahkan kinerja pegawai serta diduga melakukan Korupsi.
Menyikapi hal tersebut, Hekulana sebagai Kepala Dinas menjelaskan bahwa, dari aksi yang digelar tersebut hanya sebagian kecil ketidakpuasan pegawai terhadap gaya kepemimpinanya.
“Jika memang didalam kepemimpinan saya ada mereka yang tidak suka maka sah-sah saja karena setiap pemimpin memiliki karakter dan kepemimpinan yang berbeda,” Kata Herkulana saat ditemui awak media pada Senin (21/07/2025) siang.
Ia kemudian mengatakan bahwa memang didalam aksi tersebut tidak semua pegawai DP-PPA Provinsi Kalbar uang mengikuti, hanya sebagian kecil namun ada hal yang patut dipertanyakan dalam aksi ini.
“Kebetulan juga teman-teman yang menggelar aksi tersebut tidak semuanya, juga menurut informasi tadi bahwa ada salah satu ASN yang memimpin apel pagi, sedangkan yang boleh memimpin apel pagi itu minimal aselon 3, yang artinya Aksi ini sebenarnya sudah direncanakan,” tuturnya.
Disamping itu, pada Aksi demo ininjuga Herkulana ditudung melakukan Korupsi serta pilih kasih terhadap beberapa pegawai.
“Memang ada beberapa staff tang tidak puas dengan kepeminpinan saya. Didalam aksi itu saya juga sempat dituduh melakukan Korupsi. Sebenarnya ini sangat fitnah sekali, tetapi bagi saya inspektorat boleh masuk, silahkan,” pungkasnya.
Penulis: Iqbal Meizar
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now




