Kesejahteraan Guru, Harapan yang Tak Kunjung Terwujud
Oleh: Atika Fitriyani
GURU adalah salah satu profesi mulia yang harusnya mendapat perhatian lebih oleh pemerintah hari ini. Sebab karena jasa para guru dalam mendidik anak bangsa, mereka menjadi generasi cerdas yang terdidik. Menjadi calon-calon pemimpin masa depan.
Namun sayang, jasa yang luar biasa diberikan oleh para guru yang ikhlas mendidik dan mengajar tak berbanding lurus dengan kesejahteraan yang didapatkan. Sudah menjadi rahasia umum, bahwa masih banyak guru di negeri ini yang berstatus honorer hanya memperoleh gaji kecil setelah selama sebulan mengajar. Untuk kebutuhan sehari-harinya saja tidak mencukupi, apalagi sampai pada derajat sejahtera sungguh masih jauh dari harapan.
Ironisnya hal ini tak hanya terjadi di desa namun juga di perkotaan. Sudah banyak aspirasi dan tuntutan disampaikan oleh guru-guru dalam berbagai kesempatan kepada Pemerintah daerah dan pusat, namun hingga kini kesejahteraan itu masih belum juga didapatkan. Disatu sisi para guru dituntut dengan berbagai macam administrasi yang memberatkan, pergantian kurikulum, mengajar dengan baik, serta tugas tambahan lainnya di sekolah.
Sudah seharusnya pemerintah menjadikan kesejahteraan guru sebagai prioritas utama. Karena guru adalah tulang punggung pendidikan yang mendidik generasi unggul berkualitas. Faktanya hari ini, guru sulit fokus mendidik anak didik karena harus berpikir untuk mencari pekerjaan sampaingan lain demi memenuhi kebutuhan hidup yang makin hari makin besar.
Kebijakan di sistem hari ini, tidak menjadikan pendidikan sebagai prioritas. Pasalnya masih banyak fasilitas pendidikan yang tidak memadai dan merata antara desa dan kota. Profesi guru juga dianggap sama seperti profesi lainnya, sekadar sebagai pekerja. Ditambah dengan pengelolaan keuangan dalam sistem kapitalisme yang banyak menggantungkan pemasukan APBN kepada pajak dan utang, sehingga gaji besar bagi guru dirasa membebani negara.
Berbeda dengan sistem pendidikan Islam yang mampu memberikan kesejahteraan kepada guru. Guru dalam Islam sangat dihargai dan dihormati. Guru memiliki peran strategis dalam membina generasi dan memajukan peradaban bangsa. Dapat kita lihat dalam sejarah kegemilangan islam di masa lalu, banyak lahir generasi-generasi terbaik di berbagai disiplin ilmu baik dibidang sains maupun tsaqofah islam. Ini adalah bukti perhatian negar islam terhadap pendidikan.
Negara Islam mampu memberikan gaji tinggi kepada guru karena negara Islam memiliki sumber pemasukan yang beragam dan dalam jumlah besar. Hal ini tak dapat dilepaskan dengan sistem ekonomi Islam yang menentukan beragam sumber pemasukan termasuk dari pengelolaan sumber daya alam yang dalam Islam merupakan kepemilikan umum yang dikelola negara.
Kisah yang menjadi bukti perhatian Negara Islam terhadap pendidikan dan kesejahteraan guru adalah kisah dari Khalifah Umar bin Khattab dalam menggaji guru pada masa pemerintahannya. Beliau memberikan gaji yang layak kepada guru, yang pada saat itu setara dengan 15 dinar per bulan. Gaji ini diambil dari baitulmal dan bertujuan untuk menghargai dan memotivasi para guru agar dapat fokus dalam mendidik generasi tanpa terbebani masalah ekonomi.
Pada masa pemerintahan Khalifah Harun ar-Rasyid, gaji tahunan rata-rata untuk pendidik umum mencapai 2.000 dinar. Sedangkan gaji untuk periwayat hadis dan ahli fikih mencapai 4.000 dinar. Dengan harga emas murni yang saat ini mencapai sekitar Rp1.500.000 per gram dan berat satu dinar sama dengan 4,25 gram emas, gaji guru saat itu mencapai Rp12,75 miliar per tahun. Sedangkan pengajar Al-Qur’an dan hadis mencapai Rp25,5 miliar per tahun.
Dengan demikian, beratnya tugas guru dalam mendidik murid-murid yang akan meneruskan pembangunan peradaban di masa depan akan mendapatkan penghargaan sepadan yang salah satunya nampak dari tingginya gaji guru dalam Negara Islam. Guru pun bisa fokus mengajar, mengembangkan ilmu, dan tidak perlu terbebani dengan biaya operasional atau tekanan ekonomi. Maka hanya Islam yang mampu mewujudkan guru yang sejahtera dan itu akan terwujud dengan tegaknya Sistem Pemerintahan Islam yakni Khilafah, insyaallah.
Wallahualam bissawab.
*Penulis adalah Aktivis Muslimah Kalimantan Barat
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now