SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Daerah Pontianak DPPPA Kalbar Sebut Perempuan dan Anak Rentan Jadi Target TPPO

DPPPA Kalbar Sebut Perempuan dan Anak Rentan Jadi Target TPPO

Kepala DPPPA Provinsi Kalbar, Herkulana Mekaryani saat menjelaskan terkait TPPO (Suarakalbar.co.id/Iqbal Meizar)

Pontianak (Suara Kalbar) – Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), Herkulana Mekaryani menyebutkan bahwa perempuan dan anak adalah terget yang rentan untuk menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

Perempuan dan Anak adalah terget utama para pelaku TPPO, minim pengetahuan dan faktor ekonomi adala penyebab seseorang menjadi korban TPPO.

Herkulana menjelaskan, bahwa saat ini memang masih belum banyak korban TPPO yang berasal dari Kalbar namun jika tidak diambil langkah pencegaham agar kasus itu tidak terus meningkat.

“Tahun ini kita sudah membuat program sosialisasi kepada seluruh masyarakat khusunya di Kalbar temtang bahaya bekerja diluar negeri, sosialisasi ini akan kita lakukan secara massive (besar-besaran) hingga ke tingkat RT,” Kata Herkulana pada Kamis (03/06/2025).

Ia kemudian menjelaskan, saat ini memang yang paling banyak itu target korbanya adalh perempuan dan anak-anak tapi tidak sedikit juga yang laki-laki dewasa menjadi korban TPPO.

“Pada umumnya sebagain besar perempuan dan anak Korban TPPO, namun ada juga dari laki laki, dan banyak yang berasal dari luar daerah kalbar.
bahkan hari ini saja kami akan melakukan pamulangan terhadap seorang TPPO yang bekerja di Tingkok,” ungkapnya.

Kemudian ia melanjutkan, bahwa korban TPPO ini tidak hanya antar negara saja, bahkan ada juga yang domestik seperti kedaerah-daerah yang masih dalam Indonesia.

“TPPO tidak hanya terjadi antar negara namun domestik juga ada, bahkan kami juga menangi salah satu kasus yang salah seorang yang berasal dari Kota Singkawan untuk ditawarkan pekerjaan di Yogyakarta, dan sampai disana mereka ditipu, dan sudah kami pulangkan,” ujarnya.

Oleh sebab itu, lanjut Ketua DPPPA Kalbar, ia mengatakan kebanyakan masalah ekonemi dan minimnya pengetahuan serta informasi terkait TPPO maka pihaknya akan melakukan sosialisasi skala besar.

“Kebanyakan dari mereka ini alasanya ekonomi, namun lebih banyak mereka ini karena kurangnya informasi sehingga terjebak menjadi korban TPPO, maka langkah yang akan kita ambil adalah memberikan sosialisasi secara massive hingga ke tingkat RT,” pungkasnya.

Penulis: Iqbal Meizar

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan