Windy Ajak Anak Muda Kampanyekan Gerakan Sustainable Fashion Serta Zero Waste
Pontianak (SuaraKalbar)-Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kalimantan Barat (Kalbar), Windy Prihastari, aktif mengkampanyekan Gerakan Zero Waste guna membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.
Gerakan Zero Waste ini terus digaungkan bahkan secara global baik secara individu, kelompok, organisasi bahkan pemerintahan, yang bertujuan untuk mengurangi dampak negatif limbah terhadap lingkungan dengan cara mengubah cara kita memproduksi, menggunakan, dan membuang barang.
Windy dengan aktif menggunakan media sosialnya untuk mengajak para pengikutnya mulai mengurangi penggunaan plastik sekali pakai demi menyelamatkan lingkungan.
“Setiap plastik yang kamu buang bisa hidup ratusan tahun di alam,” tulis Windy dalam caption Instagramnya @windyprihastary.
Ia menekankan pentingnya membawa tas belanja sendiri dan menggunakan tumbler sebagai langkah sederhana namun berdampak besar untuk mengurangi limbah plastik.
Ia juga menjelaskan bahwa gerakan Zero Waste bukan tentang menjadi sempurna, melainkan soal kesadaran, konsistensi, dan komitmen.
Windy percaya bahwa jika jutaan orang melakukan hal kecil secara bersamaan, dampaknya akan luar biasa bagi kelestarian bumi.
Selain itu Windy juga mengajak anak muda untuk menggaungkan gerakan sustainable fashion dan zero waste.
Sebagai informasi bahwa Sustainable fashion atau fashion berkelanjutan adalah gerakan dan proses dalam industri mode yang bertujuan untuk menciptakan pakaian, aksesori, dan produk fashion lainnya dengan cara yang ramah lingkungan, etis, dan bertanggung jawab secara sosial sepanjang siklus hidupnya, dari desain, produksi, distribusi, penggunaan, hingga pembuangan.
Gaya hidup ramah lingkungan seperti ini sangat mempengaruhi anak muda dalam kebiasaan harian mereka hingga cara berpakaian mereka.
“Saya sendiri selalu dan rutin menggumpulkan syal dan kain-kain sisa dari wastra Kalbar, untuk saya kreasikan menjadi fesyen yang trendy,”ujar Windy.
Hal itu dikatakan Windy, sebagai upaya yang ia lakukan dari hal kecil untuk meneralkan Sustainable fashion atau fesyen berkelanjutan yang ramah lingkungan.
“Cukup dengan bekas sisa-sisa bahan baju yang sudah saya jahit, kadang saya kumpul untuk di kreasikan lagi,”kata Windy.
Ia sadar bahwa industri fashion menjadi salah satu penyumbang limbah dan emisi karbon terbesar di dunia.
Windy mengajak masyarakat untuk menjadi bagian dari perubahan dari lingkup terkecil rumah, kantor, sekolah, hingga komunitas.
“Menjaga bumi bukan hanya tugas aktivis lingkungan, itu tanggung jawab kita semua,” ujarnya.
Penulis: Meriyanti
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now





