Pasar Mobil Listrik di Indonesia Melaju Kencang, Penjualan Naik 153 Persen

Jakarta (Suara Kalbar)-Tren pertumbuhan kendaraan listrik di Indonesia terus menunjukkan arah positif. Seiring meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap efisiensi energi, banyak konsumen mulai mempertimbangkan aspek daya tahan baterai, harga, serta ketersediaan infrastruktur pengisian daya yang terus dikembangkan pemerintah bersama para produsen otomotif.

Pengamat otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Yannes Martinus Pasaribu, menyebut bahwa pasar mobil listrik di Tanah Air masih dalam tahap ekspansi dan belum menunjukkan gejala kejenuhan.

“Penjualan kendaraan listrik di Indonesia masih menunjukkan tren naik yang kuat. Tahun 2024, penjualannya mencapai 43.188 unit, naik 153% dibandingkan tahun sebelumnya,” ujar Yannes dikutip dari Beritasatu.com, Senin (30/6/2025).

Menurutnya, angka ini menjadi sinyal bahwa pasar EV (electric vehicle) di Tanah Air masih sangat potensial. Produsen kendaraan listrik pun makin agresif menawarkan jaminan kualitas, termasuk ketahanan baterai dan jangkauan tempuh.

Bahkan beberapa menawarkan garansi seumur hidup untuk komponen utama seperti baterai, guna memberikan rasa aman bagi konsumen.

Pertumbuhan ini juga dipicu meningkatnya pemahaman masyarakat soal efisiensi dan keuntungan menggunakan mobil listrik. Selain biaya operasional yang lebih rendah dibanding kendaraan berbahan bakar fosil, perawatan EV juga lebih sederhana.

Pada sisi lain, pilihan model yang beragam serta harga yang mulai mendekati mobil konvensional di segmennya, menjadi daya tarik tersendiri.

“Segmentasi pasar EV semakin matang. Konsumen kini tahu bahwa biaya operasional lebih murah, perawatan lebih ringan, dan pilihan modelnya pun makin banyak,” ujar Yannes.

Dukungan pemerintah pun dinilai sangat berperan. Melalui pemberian insentif pajak dan pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di berbagai wilayah, pemerintah mendorong percepatan adopsi kendaraan listrik.

Ketua Umum Gaikindo, Jongkie Sugiarto juga mengakui tren pertumbuhan mobil listrik. Meski demikian, ia menegaskan bahwa harga tetap menjadi faktor penentu utama bagi konsumen dalam mengambil keputusan pembelian.

“Mobil listrik memang semakin diminati, tapi tetap tergantung pada harganya,” pungkas Jongkie.

Sumber: Beritasatu.com

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS