DPPP Kota Pontianak Lakukan Pemeriksaan Ante Mortem Hewan Kurban di Masjid Mujahidin
Pontianak(Suara Kalbar) — Menjelang pelaksanaan ibadah kurban, Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan (DPPP) Kota Pontianak melakukan pemeriksaan ante mortem terhadap hewan kurban untuk memastikan kelayakan dan keamanan daging yang akan dikonsumsi masyarakat. Pemeriksaan kali ini dilakukan di Masjid Mujahidin, Kamis (5/6/2025) sore.
Sebanyak 12 ekor sapi dan 5 ekor kambing diperiksa secara langsung oleh tim dokter hewan. Pemeriksaan ini meliputi pengecekan kondisi fisik, kesehatan, serta usia hewan untuk memastikan bahwa hewan tersebut memenuhi syarat sebagai hewan kurban.
Medik Veteriner DPPP Kota Pontianak, drh. Deh Sofia Febriyanita menjelaskan bahwa pemeriksaan ante mortem dilakukan untuk menilai kesehatan hewan sebelum disembelih serta memastikan usianya cukup sesuai syariat.
“Kami melakukan pemeriksaan sebelum pemotongan untuk melihat apakah hewan ternak kurban memenuhi syarat dari segi kesehatan dan umur. Di Masjid Mujahidin ada 12 ekor sapi dan 5 ekor kambing, semuanya sehat dan tidak ada masalah,” ujar drh. Deh Sofia.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa setelah proses penyembelihan, tim juga akan melakukan pemeriksaan post mortem atau pemeriksaan bagian dalam hewan, untuk memastikan organ-organ dalam hewan tidak menunjukkan tanda-tanda penyakit serta memastikan proses penyembelihan telah memenuhi standar kesejahteraan hewan.
Pemeriksaan hewan kurban di Kota Pontianak dilakukan secara menyeluruh di semua kecamatan oleh tim medis veteriner yang telah dibentuk.
“Semua tim kami diturunkan ke setiap kecamatan, dan hingga hari ini belum ditemukan adanya temuan penyakit. Semua sapi dan kambing yang diperiksa dalam kondisi sehat,” tambahnya.
Sementara itu, drh. Maulid Dio Suhendro dari Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalimantan Barat menambahkan, terdapat beberapa kriteria hewan yang tidak layak dijadikan kurban.
“Hewan yang tidak layak potong biasanya tidak cukup umur, sakit, kurus, atau memiliki tanda-tanda penyakit seperti bulu berdiri dan kondisi fisik lemah. Oleh karena itu, setelah ante mortem, kami juga lakukan post mortem untuk memastikan kondisi bagian dalam hewan bebas dari penyakit seperti cacingan,” jelasnya.
Penulis: Fajar Bahari
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now




