Berkat Hasil Sawit, Petani di Perbatasan Indonesia-Malaysia Bisa Sekolahkan Anak
Entikong (Suara Kalbar) – Petani di Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat (Kalbar) yang merupakan perbatasan Indonesia-Malaysia sebagian besar menggantungkan hidup dari hasil perkebunan sawit.
Kevin, salah satu petani sawit di Entikong menuturkan, ia yang telah bertahun-tahun mengelola kebun sawit untuk mencukupi kebutuhan keluarga.
Kevin mengaku, kebun sawit yang digarap berada di wilayah perbatasan langsung dengan Malaysia. Meski akses jalan masih terbatas dan harga Tandan Buah Segar (TBS) kerap berubah, ia tetap bertahan karena sawit menjadi satu-satunya sumber penghasilan.
“Sawit ini yang menyekolahkan anak-anak saya. Dari sini juga kami beli kebutuhan rumah. Meskipun harga naik turun, tetap kami jalani,” tutur Kevin, Kamis (19/6/2025).
Ia mengaku, penghasilan dari panen sawit memang tidak selalu stabil. Namun, dengan pengelolaan yang baik dan kerja keras, Kevin bisa mendapatkan hasil cukup untuk membiayai kehidupan sehari-hari.
Pemerintah Kecamatan Entikong juga mencatat bahwa pertanian sawit rakyat di wilayah perbatasan masih menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat. Camat Entikong, Yulius Eka Suhendra mengatakan, pihaknya terus mendorong pendampingan petani dan peningkatan infrastruktur pertanian di daerah terpencil.
“Kami berupaya memfasilitasi petani sawit, termasuk membantu akses ke pabrik dan memberikan pelatihan. Wilayah perbatasan memiliki potensi besar yang perlu didukung secara berkelanjutan,” kata Yulius.
Sumber: sawitindonesia.com
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now