SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda News Headline Art Borneo 2025 Bala Dingan: Rajut Jejaring Seni Lintas Negara di Pulau Kalimantan

Art Borneo 2025 Bala Dingan: Rajut Jejaring Seni Lintas Negara di Pulau Kalimantan

Potret Direktur Art Borneo, Annisa Fitri Yusuf dan salah satu kurator Art Borneo asal Indonesia, M. Faozi Yunanda. [SUARAKALBAR.CO.ID/Maria]

Pontianak (Suara Kalbar) – Pameran seni rupa Art Borneo 2025 Bala Dingan resmi dibuka di Gedung Dekranasda Kalimantan Barat (Kalbar), Pontianak, pada Jum’at (20/06/2025) malam.

Kegiatan ini menjadi ajang kolaborasi seni lintas negara antara Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam melalui platform seni rupa yang mengangkat tema ekologi dan koneksi budaya regional.

“Art Borneo ini merupakan salah satu fasilitasi dari FBK Nasional, yaitu dari Dana Indonesiana, LPDP, dan Kementerian Kebudayaan. Art Borneo sendiri merupakan salah satu platform kesenian, yaitu menjadi interkoneksi antara Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam,” ujar Direktur Art Borneo, Annisa Fitri Yusuf.

Annisa menjelaskan, tahun ini sebanyak 32 seniman terlibat setelah melalui proses kurasi. Mereka terdiri dari 20 seniman Indonesia, 6 dari Malaysia, dan 6 dari Brunei Darussalam. Kurasi dilakukan oleh tiga kurator, termasuk M. Faozi Yunanda dari Indonesia dan satu kurator dari Malaysia yang akan hadir pada 22 Juni 2025 mendatang.

Selain pameran seni, rangkaian kegiatan Art Borneo 2025 meliputi Simposium Art Borneo, Artist Talk, Workshop Eco Print, Workshop Tata Pola Seni, hingga diskusi bersama seniman, kurator, dan perwakilan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XII Kalimantan Barat.

“Kalau dari saya harapannya mungkin nanti Art Borneo bakal ada dua tahun sekali. Insya Allah, teman-teman doakan semoga hari ini juga lancar untuk pembukaannya,” tambah Annisa.

Pembukaan acara dihadiri beragam pihak, termasuk dari Lembaga Kebudayaan, perwakilan kurator, hingga tamu undangan dari jejaring seni regional. Seluruh kegiatan ini terbuka untuk umum secara gratis, dengan jam operasional dari pukul 10.00 pagi hingga 21.30 malam.

M. Faozi Yunanda, salah satu kurator asal Indonesia, menyebut bahwa tema utama yang mengikat para seniman adalah isu kesadaran ekologi dan praktik konsumsi terhadap lingkungan.

“Kalau untuk apa yang kemudian ditonjolkan, yang mengikat dari semua seniman itu di tematiknya. Kita mengangkat tentang kesadaran ekologi, konsumsi, praktik konsumsi terhadap lingkungan itu sendiri,” jelas Faozi.

Karya yang ditampilkan beragam, mulai dari lukisan, instalasi, video art, film, hingga fotografi. Semua ditujukan untuk menyuarakan perhatian terhadap krisis lingkungan, sambil menjalin keterhubungan antarwilayah Borneo yang berbeda secara geografis namun satu secara ekologi dan budaya.

“Outputnya sesuai dengan temanya itu koneksi sih, karena kami rasa kita itu sangat beruntung di Kalimantan karena salah satu-satunya pulau di Indonesia yang berbatasan langsung dengan negara-negara lain,” pungkas Faozi.

Pameran dan seluruh rangkaiannya akan berlangsung hingga 28 Juni 2025 dan dapat dihadiri secara gratis bagi siapa saja.

Penulis: Maria

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan