SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Daerah Pontianak DPRD Kota Pontianak Tanggapi Jawaban Wakil Wali Kota Soal RPJMD 2025–2029

DPRD Kota Pontianak Tanggapi Jawaban Wakil Wali Kota Soal RPJMD 2025–2029

Sesi Foto Bersama Saat Rapat Paripurna di DPRD Kota Pontianak, Jum’at (09/05/2025). [HO-Istimewa]

Pontianak (Suara Kalbar) – Sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Pontianak memberikan tanggapan atas jawaban Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan, terhadap pandangan umum fraksi-fraksi DPRD mengenai Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Pontianak Tahun 2025–2029. Rapat paripurna tersebut digelar pada Jumat (9/5/2025).

Wakil Ketua DPRD Kota Pontianak, Agus Sugianto, yang memimpin langsung jalannya rapat, menyampaikan apresiasinya terhadap penjelasan yang disampaikan oleh Wakil Wali Kota.

“Saya rasa jawaban dari Pak Wakil sudah lengkap, sudah komplit. Tentu beliau menyampaikan visi dan misi dengan jelas,” ujarnya.

Agus juga menyoroti upaya Pemerintah Kota Pontianak dalam menjalankan pembangunan, termasuk alokasi anggaran untuk normalisasi saluran.

“Saya melihat Pemerintah Kota Pontianak sudah maksimal. Bahkan, di laporan anggaran normalisasi LKPJ kemarin, pemerintah mengeluarkan 15 miliar rupiah untuk normalisasi. Namun tentu belum bisa diselesaikan karena terkendala banyaknya pembangunan,” tambahnya.

Di sisi lain, Anggota DPRD dari Fraksi Partai Golkar, Haji Samsudin, memberikan catatan kritis terhadap jawaban eksekutif yang dinilai masih terlalu umum dan belum menyentuh usulan-usulan secara spesifik.

“Saya pribadi dan dari Partai Golkar menilai tanggapan yang diberikan belum mengena. Beberapa poin yang kami usulkan tidak dijelaskan secara spesifik,” katanya.

Samsudin mencontohkan usulan dari Partai Golkar terkait pembuatan galeri UKM yang tidak ditanggapi secara langsung oleh pemerintah.

“Dalam pandangan kami kemarin, ada usulan membuat galeri UKM. Namun tanggapan yang diberikan hanya sebatas menyebut ekonomi, tanpa merinci maksud atau bentuk konkret dari peningkatan ekonomi yang dimaksud,” ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya pendekatan yang lebih menyeluruh dalam peningkatan ekonomi masyarakat.

“Peningkatan ekonomi itu bentuknya seperti apa? Pelatihan saja tidak cukup, karena hanya berlangsung satu hari. Masyarakat perlu edukasi, arahan, dan bimbingan yang berkelanjutan,” tutupnya.

Penulis: Fajar Bahari

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan