SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Daerah Pontianak Organda Kalbar Gelar Muskerda Bahas Efisiensi dan Penertiban Transportasi Darat

Organda Kalbar Gelar Muskerda Bahas Efisiensi dan Penertiban Transportasi Darat

Foto Bersama Saat kegiatan Muskerda Organda Kalbar. [Suarakalbar.co.id/Fajar Bahari]

Pontianak (Suara Kalbar) – Dalam upaya memperkuat sinergi dan mencari solusi atas berbagai tantangan transportasi darat di Kalimantan Barat, Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kalbar menggelar Musyawarah Kerja Daerah (Muskerda) di salah satu Hotel di Kota Pontianak, Kalimantan Barat pada Rabu (23/04/2025).

Kegiatan ini menjadi wadah pertemuan para pelaku angkutan dari seluruh wilayah di Kalimantan Barat untuk membahas arah kebijakan serta peningkatan layanan transportasi yang efisien dan aman.

Muskerda dihadiri oleh pengurus Organda Kalbar dan anggota dari berbagai daerah, serta dihadiri pula oleh perwakilan Pemerintah Provinsi Kalbar, Dinas Perhubungan, Ditlantas Polda Kalbar, dan sejumlah instansi terkait lainnya.

Sekretaris Jenderal DPP Organda, Ateng Aryonome, menekankan pentingnya efisiensi dalam penyelenggaraan transportasi darat.

Ia menyampaikan bahwa efisiensi tidak hanya berdampak pada biaya operasional, tetapi juga memberikan manfaat langsung bagi para pengguna jasa transportasi.

“Jika kita dapat menyajikan layanan yang lebih efisien, maka pengguna akan merasakan manfaatnya. Efisiensi ini akan berdampak positif pada sektor industri lainnya, sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih baik secara menyeluruh,” ujar Ateng.

Namun, ia mengingatkan bahwa efisiensi hanya bisa dicapai jika berbagai hambatan dalam penyelenggaraan angkutan dapat dikurangi, meskipun secara bertahap. Ia juga menegaskan bahwa aspek keselamatan tetap menjadi prioritas utama.

“Keselamatan adalah roh utama dalam dunia transportasi. Ini seperti dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan,” tegasnya.

Ketua DPD Organda Kalbar, Agus, turut menyampaikan sejumlah isu krusial yang dihadapi oleh pelaku angkutan di lapangan, seperti maraknya kendaraan pribadi yang digunakan sebagai angkutan penumpang tanpa izin resmi. Fenomena ini, menurutnya, tidak hanya melanggar aturan hukum, tetapi juga membahayakan karena tidak adanya jaminan asuransi.

Agus juga menyoroti praktik angkutan barang ilegal, termasuk penggunaan mobil pick-up untuk pengiriman jarak jauh dan kendaraan wisata berplat luar atau plat hitam tanpa izin resmi. Bahkan, sektor pengiriman barang retail dan online shop kini banyak dikuasai oleh transporter dari luar Kalbar.

“Angkutan barang menggunakan vendor untuk layanan boks retail dan online shop juga kini banyak diserbu oleh transporter dari luar Kalbar yang menggunakan plat luar. Ini menciptakan persaingan yang tidak sehat,” ungkap Agus.

Ia berharap Organda dapat menjadi wadah untuk mencari solusi konkret atas berbagai permasalahan tersebut, serta terus menjalin sinergi dengan pemerintah dalam penertiban kendaraan berplat luar agar bisa beralih ke plat Kalimantan Barat.

Penulis: Fajar Bahari

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan