SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Daerah Sambas Kemenag Sambas Tanggapi Kasus Anak Bunuh Ayah, Ajak Warga Perkuat Pendidikan Agama dan Sosial

Kemenag Sambas Tanggapi Kasus Anak Bunuh Ayah, Ajak Warga Perkuat Pendidikan Agama dan Sosial

Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Sambas,H Mahmud Jayadi.[SUARAKALBAR.CO.ID/HO-Istimewa]

Sambas (Suara Kalbar) – Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat H. Mahmud Jayadi, menyampaikan keprihatinan dan duka yang mendalam atas tragedi yang terjadi di Kabupaten Sambas, di mana seorang anak tega menghabisi nyawa ayah kandungnya sendiri. Anak tersebut diduga mengalami gangguan jiwa (ODGJ).

Peristiwa ini tidak hanya menggemparkan masyarakat, namun juga menjadi perhatian serius dari berbagai pihak.

Mahmud Jayadi mengajak masyarakat untuk tidak hanya melihat kejadian ini sebagai insiden kekerasan keluarga, tetapi sebagai cermin atas kondisi sosial dan spiritual yang perlu dievaluasi bersama.

“Kami sangat prihatin atas kejadian ini. Ini bukan hanya tragedi keluarga, tetapi juga teguran bagi kita semua agar lebih memperhatikan pendidikan adab dan keimanan dalam keluarga. Hormat kepada orang tua adalah bagian dari ajaran Islam yang paling utama,” ujar Mahmud saat ditemui Suarakalbar.co.id, Senin (7/4/2025).

Ia menekankan pentingnya kontrol sosial dan kepedulian lingkungan terhadap warga yang menunjukkan gejala gangguan mental atau penyimpangan perilaku.

“Tentu agar ini kita tekankan adalah kepedulian dan kontrol sosial masyarakat peduli dengan lingkungan sekitar, peduli dengan kondisi sehingga sekecil apapun gejala-gejala yang menyimpang di masyarakat itu masyarakat bisa mengantisipasi sedini ini mungkin,”katanya.

Lebih lanjut, ia mengingatkan bahwa orang tua memiliki tanggung jawab besar dalam memberikan pendidikan akhlak dan karakter kepada anak melalui pendidikan agama.

“Kemudian dalam hal ini orang tua harus memberikan penguatan terhadap pendidikan akhlak, pendidikan karakter melalui pendidikan agama. Karena saya yakin semua agama apalagi Islam dan mengajarkan bagaimana anak harus menghormati orang tua, pendidikan juga bagaimana orang tua harus memberikan kasih sayang kepada anaknya itu mesti ada imbal-balik dan itu inti dari ajaran agama kita diantaranya kan mengatur pola hubungan antara anak dengan orang tua dan orang tua kepada anak,”ucapnya.

Menurutnya, pendidikan menjadi kunci dalam membangun kesadaran dan pengendalian diri. Ketika seseorang menghadapi tekanan atau masalah, pendidikan akan membantunya mencari solusi yang bijak, bukan bertindak nekat.

“Yang ketiga pendidikan salah satu sumber Ini kan pendidikan masyarakat yang harus ditingkatkan karena pendidikan itu kan membangun kesadaran. Kemudian dengan pendidikan ketika seseorang menghadapi persoalan Itu tahu cara dan jalan untuk mencari solusi, Nah ini kan mungkin kenapa terjadi sampai ada anak membunuh orang tua Ataupun orang tua membunuh anak, Ini kan ketika timbul persoalan, stress, ada tekanan, Nah kemudian emosi yang emosi ini tidak terkendali sehingga apa pun bisa dilakukan,”terangnya.

H. Mahmud Jayadi juga mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk tokoh agama dan pemuda, untuk berperan aktif dalam membangun suasana lingkungan yang religius, sehat, dan peduli terhadap sesama. Ia berharap tragedi ini menjadi momentum introspeksi bersama dan penguatan pendekatan pembinaan agama di masyarakat.

“Harapan kita ini menjadi evaluasi kami juga secara internal, agar ada pendekatan baru dalam pengembangan dan pembinaan keagamaan yang lebih menyentuh kehidupan masyarakat sehari-hari,” pungkasnya.

Penulis: Diko Eno

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan