IISIA Ingatkan Dampak Perang Tarif AS-China ke Industri Baja Nasional
Jakarta (Suara Kalbar)- Asosiasi Industri Besi dan Baja Indonesia (Indonesia Iron and Steel Industry Association/IISIA) mengingatkan potensi dampak negatif dari ketegangan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok yang semakin memanas akibat kebijakan tarif impor.
Ketua IISIA Muhammad Akbar Djohan menilai, akibat kebijakan tarif tinggi yang diterapkan Presiden AS terhadap produk asal China, negara tersebut kemungkinan besar akan mengalihkan pasarnya ke negara lain, termasuk Indonesia.
“Dampak dari adanya tarif yang dikeluarkan Presiden AS tidak berdampak langsung kepada kita, tetapi yang perlu diantisipasi produk-produk (China) yang harusnya ke AS, ini pasti mencari pasar,” ungkap Akbar Djohan di kantor PT Krakatau Steel, Jakarta, dilansir dari Beritasatu.com, Sabtu(12/4/2025).
“Salah satunya Indonesia, ini yang perlu kita antisipasi. Global supply chain tidak bisa dicegah dan di luar kontrol kita,” sambungnya.
Akbar melanjutkan, untuk menekan arus besi dan baja impor, diperlukan peran Pemerintah melalui kementerian dan lembaga terkait.
Menurutnya, kebijakan ini sangat penting untuk menciptakan persaingan yang adil, serta memberikan ruang bagi produsen dalam negeri untuk berkembang.
Akbar membeberkan, industri besi dan baja merupakan sektor penting. Apabila ekosistem industri ini dapat dimaksimalkan, maka akan berkontribusi kepada target pemerintah dalam mengejar pertumbuhan ekonomi di angka 8%.
Tak tanggung-tanggung, ekosistem industri besi dan baja dapat memberikan lapangan kerja untuk setidaknya 10 juta orang.
“Kalau kita mau mengejar pertumbuhan ekonomi 8% per tahun dari program Bapak Presiden Prabowo, maka akseleratornya ya industri baja kita,” pungkasnya.
Sumber: Beritasatu.com
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now





