SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda News Headline Wagub Kalbar Krisantus Sindir Pertamax Oplosan dan Barcode Pertamina: Tidak Ada Faedahnya!

Wagub Kalbar Krisantus Sindir Pertamax Oplosan dan Barcode Pertamina: Tidak Ada Faedahnya!

Potret Wagub Kalbar, Krisantus Kurniawan, didampingin Gubernur Ria Norsan memberikan sambutan dalam kegiatan ramah tamah dan buka puasa bersama pada Kamis (06/03/2025).[SUARAKALBAR.CO.ID/Maria]

Pontianak (Suara Kalbar) – Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Krisantus Kurniawan, melontarkan kritik tajam terhadap kasus dugaan korupsi di Pertamina, khususnya terkait peredaran Pertamax oplosan dan kebijakan penggunaan barcode di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

Dalam pernyataannya, Krisantus menyoroti besarnya gaji para petinggi Pertamina yang justru masih terlibat dalam praktik ilegal.

“Kita sangat prihatin dengan kejadian Pertamina. Saya gak habis pikir, direktur sudah diberi gaji demikian besar, lagi korupsi. Coba, saya kalau dikasih gaji sebesar itu, bisa gila. Bingung saya menggunakan gaji sebesar itu,” ujarnya pada kegiatan Ramah Tamah dan Buka Puasa bersama Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar di Pendopo Gubernur, Pontianak pada Kamis (06/03/2025).

Ia menegaskan bahwa praktik oplosan bahan bakar sangat merugikan masyarakat. Bahkan, menurutnya, Pertamax oplosan sudah beredar luas di berbagai daerah, termasuk Kalimantan Barat.

“Banyak Pertamax-pertamax oplosan itu beredar di Provinsi Indonesia. Mungkin mobil Pak Gubernur juga sudah diisi dengan Pertamax oplosan. Mobil Wakil Gubernur saya yakin juga sudah diisi dengan Pertamax oplosan. Mobil Pak Sekda pun saya lihat sudah mulai batuk-batuk, karena diisi dengan Pertamax oplosan,” kata Krisantus.

Tak hanya soal Pertamax oplosan, Krisantus juga menyoroti kebijakan penggunaan barcode untuk pembelian bahan bakar bersubsidi yang dinilainya justru menyulitkan masyarakat.

“Kemarin ada aturan barcode. Ini masyarakat Kalbar dengar semua. Mungkin mudah-mudahan media juga menyorot, televisi juga memvisualkan, merekam. Barcode dan sebagainya ini tak ada faedahnya, tak ada manfaatnya. Hanya menyulitkan masyarakat,” tegasnya.

Krisantus menegaskan bahwa masyarakat seharusnya tidak dipersulit dengan kebijakan-kebijakan seperti itu sehingga dirinya menyebutkan ia tak ingin Kalbar menerapkan kebijakan penggunaan barcode di pertamina

“Saya tegaskan, saya tidak ingin ada barcode. Tidak ada barcode-barcode lagi. Jadi kalau isi minyak SPBU, masuk saja. Tak ada faedahnya itu barcode, hanya semata-mata untuk melindungi agar minyak oplosan itu cepat habis terjual,” pungkasnya.

 

Penulis: Maria

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan