Rumah Sakit Diminta Kurangi Limbah Plastik, Terutama yang Non Esensial
Suara Kalbar– Rumah sakit dinilai masih menjadi penyumbang limbah plastik, terutama penggunaan yang non esensial. Hal ini diungkapkan Climate Officer Health Care Without Harm South East Asia Laetania Belai Djandam.
“Masih banyak limbah plastik yang dihasilkan oleh rumah sakit. Itu limbah plastik yang non esensial,” kata Laetania Belai Djandam dilansir dari ANTARA, Minggu, (23/2/2025).
Menyikapi kondisi tersebut, Laetania Belai Djandam meminta pihak rumah sakit agar berupaya untuk mengurangi limbah plastik. Ia memaparkan dari hasil penelitian di rumah sakit wilayah Asia Tenggara menunjukkan 40 hingga 70 persen limbah rumah sakit adalah limbah plastik di mana lebih dari setengahnya adalah limbah plastik non esensial. Contoh penggunaan plastik yang non esensial di sektor kesehatan seperti minuman dalam kemasan plastik yang diberikan kepada pasien
Lebih lanjut, Ia menyebut paparan mikroplastik dari limbah plastik dapat menyebabkan penurunan fungsi kognitif, fungsi reproduksi, dan dapat bersifat karsinogen. Maka upaya penurunan jumlah limbah ini sangat penting dilakukan.
Selain itu, limbah plastik juga berdampak negatif pada lingkungan dan kesehatan masyarakat, maka dari itu sektor kesehatan diminta untuk tidak ikut m berkontribusi dalam menambah limbah plastik.
Sumber: ANTARA
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now





