SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Daerah Pontianak Mantan Ketua BEM UI : Pimpinan SMAN 1 Mempawah Harus Ditindak Tegas

Mantan Ketua BEM UI : Pimpinan SMAN 1 Mempawah Harus Ditindak Tegas

Mantan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) periode tahun 2023 yang juga merupakan pemuda asli Kalimantan Barat (Kalbar), Melki Sedek Huang (Suarakalbar.co.id/Istimewa)

Pontianak (Suara Kalbar) – Permasalahan yang terjadi akibat keteledoran yang dilakukan oleh Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Mempawah yang membuat 113 siswa kelas XII dipastikan tidak bisa mendaftar SNBP.

Padahal, diketahui bahwa pihak sekolah seharusnya sudah mulai melakukan pengisian data siswa atau Pangkalan Data Sekolah Dan Siswa (PDSS) tersebut sejak 6 Januari hingga 31 Januari 2025.

Menyikapi hal tersebut, mantan ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) periode tahun 2023 yang juga merupakan pemuda asli Kalimantan Barat (Kalbar), Melki Sedek Huang angkat bicara, ia mengatakan bahwa ini merupakan kesalahan besar yang telah dilakukan akibat keteledoran tersebut.

“Keteledoran SMAN 1 Mempawah yang membuat puluhan siswa eligible tidak bisa mendaftar SNBP adalah kesalahan yang tidak bisa dimaafkan. Mereka memusnahkan harapan para siswa dan orang tuanya yang berharap bisa menjangkau pendidikan tinggi dengan jalur bergengsi dan berbiaya murah,” Kata Melki pada Selasa (4/02/2025).

Melki juga mengatakan bahwa, akibat dari kejadian tersebut dampaknya cukup besar bagi seluruh siswa, khusunya di SMAN 1 Mempawah, karena hal tersebut dapat mengganggu arus masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN).

“Keteledoran SMAN 1 Mempawah pun dapat mengganggu arus masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) bagi para siswa di sekolah tersebut untuk tahun-tahun berikutnya. Ini adalah bola panas yang menggelinding terus dan merusak segalanya hingga bertahun-tahun ke depan,” ungkapnya.

Selain itu, lanjut Melki, Kepala SMAN 1 Mempawah harus bertanggung jawab, semua pihak yang terlibat dalam kejadian ini terutama pihak sekolah harus ditindak tegas.

“Keteledoran dan kelalaian sekolah adalah bukti buruknya good governance dan pelayanan publik dalam instansi pendidikan Kalbar. Dinas Pendidikan Provinsi Kalbar harus berani mengambil sikap,” ujarnya.

Dikatakannya lagi, bahwa kejadian ini tak boleh terjadi lagi di bumi Kalimantan Barat. Pembangunan dan pengembangan Kalimantan Barat masih membutuhkan insan-insan muda berpendidikan baru yang perlu menjangkau pendidikan tinggi aksesibel dan berkualitas.

“Jangan sampai kejadian ini terjadi lagi akibat keteledoran segelintir oknum pendidik di Kalimantan Barat, dan untuk para siswa SMAN 1 Mempawah patut kita apresiasi setinggi-tingginya. Di usia yang sangat muda, mereka sudah berani bersuara dan menyampaikan ekspresinya akan hal-hal yang mengganggu secara demokratis,” pungkasnya.

Perlu diketahui saat ini, Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat, telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalimantan Barat serta Kepala Sekolah SMAN 1 Mempawah untuk segera berkomunikasi dengan Kemendikbudristek guna membahas masalah ini secara langsung.

Penulis: Iqbal Meizar

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Komentar
Bagikan:

Iklan