SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Daerah Melawi iKhasas Terkesan ‘Cuek’ Nasib PT SRA di Melawi, FOPAD Dukung Langkah Bupati

iKhasas Terkesan ‘Cuek’ Nasib PT SRA di Melawi, FOPAD Dukung Langkah Bupati

ketua FOPAD Melawi, Saleh Tapa (baju merah) didampingi sekretaris, Beni Evafras.[SUARAKALBAR.CO.ID/Dea K Wardhana]

Melawi (Suara Kalbar ) – Desakan pemerintah kabupaten Melawi kepada pemerintah pusat agar mencabut izin perusahaan perkebunan sawit milik Malaysia, PT Sawit Risky Abadi (SRA) bukan tanpa alasan.

Pasalnya,Perusahaan dianggap tak serius berinvestasi, karena tidak ada kegiatan usaha perkebunan yang dilakukan sampai sekarang. Hampir 10 tahun masyarakat menanti kejelasan, lahan yang sudah mereka serahkan kepada pihak perusahaan.

PT SRA sendiri sudah mendapatkan izin usaha perkebunan berdasarkan surat keputusan Bupati Melawi nomor 525/135 tahun 2015.

pihak Ikhasas selaku Management baru yang mengelola PT SRA terkesan cuek atau kurang peduli, dalam merespon desakan pemerintah kabupaten Melawi agar pemerintah pusat mencabut izin usaha perkebunan PT SRA.

Padahal, pihak management Ikhasas sudah berjalan hampir 3 tahun di kabupaten Melawi. Namun tidak ada tanda tanda untuk melakukan kegiatan usaha di dalam areal PT SRA. Baik itu pembibitan lahan ataupun aktivitas penanaman.

“Kita sangat mendukung upaya pemerintah untuk mengevaluasi kembali izin usaha perkebunan kelapa sawit yang masuk ke Melawi,termasuk milik Malaysia yakni PT SRA, “ungkap Ketua Forum Pemuda Dayak (FOPAD) Kabupaten Melawi, Saleh Tapa kepada Suarakalbar.co.id, Kamis (13/2/2025).

Menurut Saleh, selama ini perusahaan tersebut belum ada memberikan efek atau memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat. Dan kerap meninggalkan persoalan sosial dimasyarakat.

“Lebih baik lahan masyarakat dikembalikan saja, supaya bisa dikelola secara mandiri. Dari pada tidak ada kejelasan selama bertahun-tahun, ” Pintanya.

Diri nya merasa prihatin, terhadap lahan lahan milik masyarakat yang sudah diserahkan selama ini kepada pihak perusahaan, namun hanya ditelantarkan begitu saja. Tanpa ditanami sawit sama sekali.

“Kasihan masyarakat, sudah lama menanti. Jangankan plasma, batang pohon sawit nya saja sampai sekarang tidak ditanam. Kalau tidak kunjung ada aktivitas, lebih baik tutup dan cabut saja izinnya,”tegas Saleh Tapa.

Hal senada juga dikatakan, Beni Evafras sekretaris FOPAD Melawi bahwa sikap Bupati Melawi sudah sangat tepat. Karena memang fakta dilapangan perusahaan tersebut sama sekali tidak terlihat aktifitas usaha perkebunan.

Sementara masyarakat disekitar izin usaha pihak perusahaan sangat berharap adanya aktifitas perkebunan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Hingga saat ini belum ada tanggapan resmi dari pihak Ikhasas, menyikapi rencana Pemkab Melawi yang mengusulkan kepada pemerintah pusat agar mencabut izin usaha perkebunan PT SRA. Karena tidak ada aktifitas usaha perkebunan.

Penulis: Dea Kusumah Wardhana

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan