Dukung Madrasah Ramah Anak, DPRD Kabupaten Sambas Studi Tiru di Kemenag Kota Singkawang

Singkawang (Suara Kalbar) – DPRD Kabupaten Sambas melakukan Kunjungan Kerja berupa Studi Tiru di Kantor Kementerian Agama Kota Singkawang sebagai bentuk dukungan legislatif dalam mewujudkan Madrasah Ramah Anak pada Kamis (6/2/2025).

Hadir dalam kesempatan tersebut Ketua Komisi IV, Mardani, Wakil Ketua Komisi, Nurmaya Dewi, Sekretaris Komisi, Hj.Lusyanah serta seluruh anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Sambas yang membidangi Pendidikan dan Agama.

Turut hadir pula Kasi Pendidikan Madrasah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sambas, Ilham beserta JFT dan pelaksana.

Rombongan tamu diterima langsung oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Singkawang, H. Muhlis didampingi Kasubbag. TU, Aliyansah, Kasi Pendis, Hj. Rohmawati, Kasi Bimas Islam, Bulyamin Hadimin, dan Penyelenggara Haji dan Umroh, H. Marhola.

“Kami pimpinan dan anggota Komisi IV bertekad untuk memajukan pembangunan SDM di Kabupaten Sambas, khususnya yang terkait dengan Bidang Agama dan Pendidikan. Kementerian Agama adalah salah satu mitra kami. Kami mendengar Kota Singkawang sudah melaksanakan Deklarasi Sekolah Ramah Anak untuk Madrasah dan Sekolah Keagamaan di bawah Kemenag. Oleh karena itu, kami hadir di sini untuk belajar,” ujar Mardani, Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sambas yang memimpin rombongan.

Dalam kesempatan tersebut Kepala Kemenag Kota Singkawang, H. Muhlis, mengungkapkan bahwa program Satuan Pendidikan Ramah Anak di madrasah dan sekolah keagamaan adalah bagian dari pelaksanaan tugas dan fungsi Kemenag di bidang pendidikan agama dan keagamaan yang masuk dalam Rencana Strategis Kemenag dan menjadi salah satu indikator kinerja.

Selain itu, ini adalah bentuk dukungan Kantor Kementerian Agama Kota Singkawang dalam mewujudkan Singkawang sebagai Kota Layak Anak (KLA).

Pada tahun 2015 ada 3 madrasah yang telah ditetapkan dengan SK Walikota sebagai Satuan Pendidikan Ramah Anak. Pada tahun 2024 seluruh satuan pendidikan di bawah kemenag yang terdiri dari 38 RA-madrasah, 4 sekolah keagamaan Kristen dan 2 sekolah keagamaan Buddha kami tetapkan sebagai Satuan Pendidikan Ramah Anak dengan SK Kepala Kantor Kemenag Kota Singkawang.

Penetapan ini dilanjutkan dengan Deklarasi yang dihadiri Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Singkawang pada 24 Juli 2024.

Muhlis memaparkan langkah-langkah yang sudah dilakukan oleh Kemenag Kota Singkawang sebelum dan setelah penetapan dan deklarasi.

“Komitmen unsur pimpinan, yaitu Kepala Kantor beserta Kasi dan Penyelenggara terkait, kemudian melakukan sosialisasi kepada madrasah dan sekolah keagamaan dilanjutkan dengan monitoring dan evaluasi serta pendampingan berkelanjutan adalah kunci,” jelasnya.

Tentu saja sinergi dan komunikasi dengan Walikota serta Pimpinan OPD terkait perlu terus dijalin dan dipelihara.

“Kegiatan-kegiatan kami mendukung program pemerintah kota. Di sisi lain kegiatan-kegiatan pemerintah kota juga melibatkan kami, baik sebagai narasumber maupun lembaga binaan kami sebagai sasaran kegiatan,” pungkasnya.

Selain terkait madrasah ramah anak, dalam sesi dialog pimpinan dan para anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Sambas dengan antusias menggali pengalaman Kemenag Kota Singkawang dalam pencegahan pernikahan anak, pencegahan dan penanganan kekerasan dalam rumah tangga, mewujudkan rumah ibadah yang ramah terhadap anak, lansia, penyandang disabilitas, dan perempuan.

“Serta membangun dan memelihara toleransi antar umat beragama di Kota Singkawang. Tak lupa, DPRD Kabupaten Sambas juga mengapresiasi Kemenag Kota Singkawang yang berhasil mempertahankan Predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) yang diraih sejak tahun 2019,” katanya.

Penulis : Hendra/ rilis

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS