SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Daerah Kubu Raya Petani Langsat di Punggur Mampu Hasilkan 12 Ton Buah Setiap Musim

Petani Langsat di Punggur Mampu Hasilkan 12 Ton Buah Setiap Musim

Petani langsat tengah memanen buah langsat di Desa Punggur, Kubu Raya, pada Minggu (5/1/2025) sore. SUARA KALBAR.CO.ID/Maria.

Kubu Raya (Suara Kalbar) – Sebanyak 12 ton lebih buah langsat berhasil dipanen setiap musim panen oleh para petani langsat di di Desa Punggur Kecil, Kecamatan Punggur, Kubu Raya.

Suhartian, satu diamtara pemilik kebun langsat di desa tersebut yang memiliki kurang lebih 126 pohon di kebunnya, ia mengungkapkan bahwa produksi per pohon rata-rata mencapai 100 kilogram.

“Kalau dihitung dari 126 pohon, potensinya sekitar 10 sampai 12 ton per musim. Itu cukup besar, apalagi kalau panen raya,” ujar Suhartian kepada suara kalbar.co.id, Minggu (5/1/2025) sore.

Terkait proses panen buah langsat di kebun miliknya, Suhartian menyebutkan hl tersebut bergantung pada jumlah tenaga pemanjat.

“Satu pemanjat biasanya bisa ambil 3-4 keranjang per hari. Kalau satu keranjang itu 70 kilogram, berarti sehari bisa dapat sekitar 12 keranjang kalau pakai tiga pemanjat,” jelasnya.

Langsat milik Suhartian tersebut tidak sembarang ia pasarkan namun melalui jaringan agen yang sudah lama bermitra dengan petani setempat yang kemudian memasarkan ke sejumlah daerah termasuk di luar Kalimantan Barat.

“Kami biasanya langsung jual ke agen. Dari sana, mereka kirim ke berbagai daerah, bahkan sampai Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan,” kata Suhartian.

Ia mengungkapkan bahwa proses pemasaran tidak sulit karena langsat dari Punggur sudah dikenal memiliki kualitas unggul dengan rasa manis yang khas.

“Langsat Punggur ini rasanya beda. Tidak semanis ini kalau di tempat lain. Mungkin karena tanah di sini memang mengandung hara yang khusus,” katanya.

Suhartian juga menjelaskan bagaimana pengelolaan irigasi menjadi kunci keberhasilan menjaga kualitas buah, terutama saat menghadapi cuaca ekstrem.

“Kalau terlalu banyak hujan, buahnya jatuh. Kalau kekurangan air, bisa pecah. Jadi, kami antisipasi dengan pengaturan irigasi. Kalau kelebihan air, dibuang; kalau kurang, dimasukkan,” ungkapnya.

Musim panen langsat di Punggur ini telah dimulai pada pertengahan Desember lalu dan diprediksi hingga Maret mendatang. Suhartian menyebut bahwa harga langsat dapat sangat fluktuatif.

“Kalau panen raya, harga bisa jatuh sampai Rp3.000 per kilogram. Tapi saat awal panen kemarin, harganya sempat sampai Rp15.000 sampai Rp20.000 per kilogram yang dijual oleh penjual,” terangnya.

Dengan potensi besar yang dimiliki petani langsat di Desa Punggur Kecil, Suhartian berharap produksi buah khas ini dapat terus meningkat dan menjangkau pasar yang lebih luas, baik di dalam maupun luar Kalimantan Barat.

Penulis: Maria

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan