Gemerlap Kembang Api Sambut Perayaan Tahun Baru “Ular Kayu” di Pontianak
Pontianak (Suara Kalbar)- Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat Harisson bersama Pj Ketua TP-PKK Kalbar Windy Prihastari yang juga merupakan Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Kadisporapar) Provinsi Kalimantan Barat disambut dengan atraksi barongsai di Jalan Gajahmada, Selasa (28/1/2025).
Tak hanya sekedar hiburan, agenda ini juga dirangkaikan dengan penyerahan angpao kepada barongsai, selain itu Harisson beserta istri juga berkesempatan untuk menghidupkan kembang api sebagai simbol harapan, keberuntungan, dan kebahagiaan di tahun yang baru.
Tahun Baru Imlek merupakan perayaan terpenting bagi masyarakat Tionghoa di seluruh dunia. Imlek menandai dimulainya tahun baru dalam kalender Lunisolar, atau kalender tradisional China.
Di kalender Masehi, setiap tahunnya Imlek jatuh antara tanggal 21 Januari dan 20 Februari. Tahun baru Imlek di China bisa ditelusuri kembali ke sekitar 3.500 tahun lalu.
Untuk tahun ini, Ular dipasangkan dengan kayu, kombinasi yang terakhir terlihat pada tahun 1965. Tahun Ular sebelumnya adalah 12 tahun yang lalu pada tahun 2013, saat dipasangkan dengan air.
Ular Kayu sendiri memiliki makna sebagai simbol transformasi, intuisi, dan pertumbuhan. Gabungan simbol ular yang mewakili kebijaksanaan leluhur dan kemampuan beradaptasi dengan kayu yang melambangkan pembaruan, memungkinkan kita untuk berkembang dan beradaptasi dengan perubahan hidup.
Ular Kayu mengajarkan akan pentingnya introspeksi untuk memahami motivasi, ketakutan, dan potensi diri. Dengan fleksibilitas dan koneksi dengan alam, kita diajak untuk meresapi perubahan, menyelami kedalaman diri, dan hidup lebih otentik sesuai dengan aliran kehidupan yang lebih besar.
Dalam kesempatannya, Pj Gubernur Kalbar Harisson menjelaskan hakikat Perayaan Imlek merupakan suatu perayaan penuh makna ritual, spiritual dan sosial budaya.
Namun makna yang sebenarnya adalah menghargai dan menghormati suatu perbedaan yang merupakan wujud sikap toleran.
Oleh karenanya, ia berharap dengan terselenggaranya perayaan imlek ini, masyarakat Kalbar menjadi sejahtera, sehat dan makmur.
“Kita harapkan masyarakat di Kalbar tetap aman dan damai kedepannya. Terus menumbuhkan kesadaran pada masyarakat bahwa realita kehidupan adalah heterogen dan multikultural, maka dengan tumbuhnya sikap ini akan lahir model kehidupan yang rukun tidak saling menghujat dan membenci,” jelasnya.
Dirinya juga berpesan agar Perayaan Imlek Tahun 2025 dapat dimanfaatkan sebagai momentum perbaikan diri, peningkatan integritas serta penguatan komitmen berbangsa dan bernegara yang lebih baik.
“Saya harap kepada masyarakat kiranya selalu mampu memperbaiki diri, berpartisipasi aktif dan berkontribusi positif di tengah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,” paparnya.
Penulis : Hendra/ r
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now





