Guruh Soekarnoputra dan Alliex Bahas Digitalisasi untuk Pelestarian Budaya
Jakarta (Suara Kalbar)- Mohammad Guruh Irianto Soekarnoputra, musisi sekaligus putra bungsu Presiden Pertama RI Soekarno, bersama perusahaan digitalisasi keuangan asal Vietnam, Alliex, membahas peran teknologi dalam mendukung pelestarian budaya di kawasan ASEAN.
“Dari batik Pak Guruh, saya merasakan bahwa budaya Indonesia yang kaya, dari seni tradisional hingga seni kontemporer, adalah identitas kita sendiri,” kata perwakilan Alliex Hayami melansir dari ANTARA, Senin(9/12/2024).
Hayami mengatakan pihaknya berharap inovasi teknologi digital akan menjadi sarana untuk mewariskan aset budaya kepada generasi berikutnya dan menyebarkannya secara lebih luas.
Alliex, kata dia, bertujuan untuk menciptakan solusi yang menghormati dan mengembangkan lebih jauh landasan budaya negara-negara ASEAN.
Melalui infrastruktur pembayaran digital, pihaknya ingin mendukung pertumbuhan ekonomi dan keberlanjutan budaya.
Sementara itu, Guruh mengajak agar diskusi ini dibahas dalam forum yang lebih konkret guna menentukan peran masing-masing pihak dalam pelestarian budaya di era digital.
“Mari kita adakan forum diskusi yang lebih konkret tentang peran apa yang dapat kita mainkan dalam pelestarian budaya kita,” ucap Guruh.
Guruh Soekarnoputra dikenal luas sebagai budayawan yang telah memberikan kontribusi besar bagi pengembangan seni pertunjukan dan budaya kontemporer Indonesia. Dia juga telah menjalankan perannya sebagai Duta Budaya Indonesia.
Sementara Alliex memiliki kantor di Jepang, Korea, dan Vietnam, di mana di Vietnam telah menjalin kemitraan dengan bank-bank utama seperti BIDV dan MB, Sacom dalam pengembangan infrastruktur pembayaran digital.
Di Indonesia, perusahaan ini juga mengembangkan kegiatan sebagai jembatan budaya antara Jepang dan Indonesia melalui dukungan kepada Yayasan Pendidikan Sakuranesia.
Perusahaan ini bertujuan mengembangkan bisnis di kawasan ASEAN dengan menekankan keselarasan antara inovasi teknologi dan nilai-nilai budaya.
Kunjungan ini merupakan langkah awal untuk bertukar pendapat tentang pentingnya mempertahankan identitas budaya dalam perkembangan digitalisasi.
“Dalam diskusi ke depan, dengan memadukan nilai-nilai tradisional dan teknologi modern, kita dapat menciptakan jalur pengembangan unik yang menerima kemajuan sambil mempertahankan identitas budaya. Ini memiliki arti penting khususnya bagi Indonesia dan seluruh kawasan ASEAN,” kata Sales Manager Alliex Sumi.
Sumber: ANTARA
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now




