Tomas Soroti Gedung Operasional Basarnas di Teluk Batang
Kayong Utara (Suara Kalbar)- Tokoh masyarakat (Tomas) Kabupaten Kayong Utara Abdul Rani menyoroti Pembangunan Gedung Operasional Unit Siaga SAR, yang terletak di Desa Teluk Batang, Dusun Karya Makmur Kecamatan Teluk Batang, Kabupaten Kayong Utara yang diduga penimbunan konstruksi menggunakan tanah setempat bukan tanah datang sehingga dikhawatirkan kekuatan konstruksinya.
Bangunan Gedung Operasional Unit Siaga SAR Kayong Utara ini senilai Rp 957.897.687 yang merupakan dari dana DIPA Tahun 2024. Dengan pelaksana CV. Betuah Rayee Ranting dan kunsultan CV. Kreasi Delapan Bintang.
Sementara itu, Tokoh masyarakat Kabupaten Kayong Utara Abdul Rani menegaskan bahwa dalam dunia konstruksi, menurutnya jenis tanah memiliki peran krusial dalam menentukan stabilitas dan keberlangsugan suatu bangunan yang menghasilkan kualitas yang baik.
“Dengan mengunakan tanah diarea bagunan yang memiliki kandungan lumpur dan ranting rumput untuk digunakan tanah urug bangunan Gedung Operasinonal Unit Siaga SAR Kayong Utara ini, ia menduga bahwa bangunan tersebut tidak mampu bertahan lama,” paparnya.
Ia menegaskan kalau seperti ini, yang mengunakan timbunan tanah urug asal-asalan bisa tidak maksimal dan tidak mampu bertahan lama, sebab tanah yang dipegunakan ini dapat menyebabkan masalah struktural nantinya seperti keretakan atau pergeseran pada suatu bangunan.
Selain itu Abdul Rani juga menyinggung pihak pengawas tidak proaktif berada dilokasi kerja, yang ada hanya pengawas matrial dan buruh kerja bangunan.
“Bagai mana bisa maksimal, kunsultan pengawasnya bisa dibilang tidak aktif ditempat kerja, melihat kondisi progers saat ini tanah urug tersebut masih terlihat basah, tampa melakukan proses pemadatan dan langsung proses pengecoran lantai. Jadi bagaimana bisa memperoleh kualitas bagunan yang baik dan bertahan lama,” paparnya.
Tak cukup disitu, Yunus satu diantara warga setempat ia juga meminta kepada pihak instansi terkait (PPK atau PPTK ) agar selalu hadir dilokasi kerja agar bisa tau real ukuran matrial seperti pondasi, ukuran kerangka besi dan campuran semen serta jenis tanah urug dan itu penting diawasi dan dikontrol.
“Saya harap istansi terkait (PPK atau PPTK) hadir dilapangan dan jangan cuman menerima laporan diatas meja saja, jadi tidak tau keadaan secara real, benar atau tidak yang dikerjakan oleh pelaksana,” katanya.
Dia menjelaskan selaku masyarakat Teluk Batang tentunya hal ini sanggat mendukung penuh dengan adanya bangunan Gedung Operasional Unit Siaga SAR di Teluk Batang.
“Namun kami juga wajib mengontrol, memantau agar pembangunan di daerah kami tidak sia- sia dan memberikan dampak fositip bagi masyarakat serta pemerintah daerah,” jelasnya.
Menanggapi hal ini, reporter suarakalbar.co.id di Kayong Utara mengkonfirmasi ke Humas Kantor Basarnas Pontianak pada Senin, (4/11/2024) sore, namun pihak pelaksana belum memberikan jawaban pasti hingga berita ini ditayangkan.
Penulis : Wiwin
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now





