Penggunaan MSG untuk Kurangi Asupan Garam, Ahli Gizi Soroti Manfaat bagi Kesehatan
Jakarta (Suara Kalbar)- Konsumsi garam yang berlebihan telah lama diketahui menjadi salah satu penyebab utama berbagai masalah kesehatan serius, seperti hipertensi, penyakit jantung, dan stroke. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan batas aman asupan natrium dari garam maksimal 2.000 miligram per hari. Namun, banyak negara, termasuk Indonesia, mencatat konsumsi garam harian yang melebihi batas aman ini.
Menurut ahli gizi dan peneliti pola makan sehat, Leony Susan, penggunaan monosodium glutamate (MSG) kini mulai dilihat sebagai alternatif untuk membantu mengurangi asupan garam tanpa mengorbankan cita rasa makanan.
Dalam keterangan pers di Jakarta pada Sabtu, Leony menyatakan bahwa MSG memiliki peran penting dalam mengurangi konsumsi natrium sambil tetap menjaga kualitas rasa yang diinginkan.
‘MSG telah lama digunakan sebagai penambah rasa umami, yang dapat meningkatkan cita rasa makanan tanpa perlu menambah banyak garam,” kata Leony melansir dari ANTARA, Minggu(3/11/2024).
Leony Susan menyampaikan, masalah asupan garam berlebihan semakin menjadi perhatian di masyarakat modern.
Banyak masyarakat tidak menyadari bahwa garam berlebih tidak hanya berasal dari garam yang ditambahkan sendiri, tetapi juga dari makanan olahan dan siap saji.
Oleh karena itu, pengurangan konsumsi garam menjadi langkah penting untuk menjaga kesehatan jangka panjang.
Menurut Leony, rasa umami dari MSG memungkinkan orang untuk mengurangi asupan natrium tanpa mengorbankan kualitas rasa makanan.
Penggunaan MSG dapat mengurangi kebutuhan garam dalam masakan hingga 30 hingga 40 persen karena MSG hanya mengandung sekitar 12 persen natrium, jauh lebih sedikit dibandingkan dengan garam meja yang mengandung 39 persen natrium.
“Misalnya saat memasak sup, MSG dapat digunakan untuk menggantikan sebagian garam, sehingga rasa tetap enak dengan kandungan natrium yang lebih rendah,” ujarnya.
Lebih lanjut ia mengungkapkan, mengurangi asupan natrium dengan menggunakan MSG tidak hanya berfokus pada rasa, tetapi juga pada kesehatan.
Langkah ini sangat penting, terutama bagi individu yang berisiko terkena hipertensi atau masalah jantung.
Dalam jangka panjang, pengurangan asupan garam dengan bantuan MSG dapat memberikan manfaat kesehatan yang signifikan.
Berbagai penelitian juga menunjukkan bahwa MSG aman digunakan dalam jumlah yang wajar, dan klaim negatif tentang MSG seperti sindrom restoran China, telah dibantah oleh banyak studi ilmiah.
Leony menambahkan, MSG menawarkan solusi konkret untuk membantu masyarakat menikmati makanan yang tetap lezat sekaligus lebih sehat.
“Mengurangi garam bukan berarti harus mengorbankan rasa. Dengan MSG, kita bisa mendapatkan rasa yang kaya dengan lebih sedikit natrium. Ini adalah langkah cerdas untuk kesehatan jangka panjang,” kata Leony.
Sumber: ANTARA
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS