Menteri Pertanian Optimis 2025 Kalimantan Barat Bisa Menjadi Eksportir Terdepan

Pontianak (Suara Kalbar) – Dalam rangka rapat koordinasi optimalisasi lahan dan cetak sawah rakyat Provinsi Kalimantan Barat, Menteri Pertanian Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman berkunjung ke Kantor Gubernur Kalimantan Barat pada Kamis (21/11/2024).
Dalam kegiatan yang turut dihadiri oleh Penjabat Gubernur Kalimantan Barat, Harisson, ia menyampaikan rasa bangga dan mengucapkan selamat datang kepada Menteri Pertanian Republik Indonesia.
“Saya merasa bangga dan merasa bahagia sekali Bapak Menteri bisa berkunjung ke Kalimantan Barat,” ucap Harisson saat membuka sambutannya.
Harisson melanjutkan bahwa program optimalisasi lahan dan cetak sawah baru diharapkan dapat menjadi langkah strategis untuk meningkatkan produksi pangan nasional.
“Melalui program ini, kita berupaya untuk mengoptimalkan lahan yang ada, meningkatkan produktivitas, serta membuka lahan baru untuk pertanian. Hal ini sejalan dengan visi pemerintah pusat untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara yang mandiri dan berdaulat dalam bidang pangan,” ujarnya.
Dalam sambutannya, Harisson juga menjelaskan bahwa saat ini Kalimantan Barat menduduki peringkat kedua sebagai daerah dengan optimalisasi lahan melalui perluasan area tanam.
“Dari target kegiatan optimalisasi lahan di Provinsi Kalimantan Barat seluas 39.153 hektare, hingga saat ini program ini telah memberikan dampak terhadap perluasan areal tanam (PAT) melalui pertambahan indeks pertanaman. Berdasarkan laporan Kementerian Pertanian sesuai dengan SK Menteri Pertanian tanggal 18 November 2024, Kalimantan Barat menduduki peringkat kedua secara nasional dengan capaian seluas 112.396 hektare atau 105,67% dari target 106.362 hektare yang ditetapkan,” tutupnya.
Sementara itu, Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman, dalam sambutannya menyampaikan optimisme bahwa Kalimantan Barat memiliki potensi besar untuk menjadi eksportir ke luar negeri.
“Bapak-Ibu sekalian, Kalimantan Barat ini punya potensi yang sangat besar. Sawah kita ada 240.000 hektare, sedangkan padi gogo ada 300.000 hektare. Kalau tahun 2025 ini digarap dengan baik, mimpi kita untuk menjadi eksportir terdepan akan menjadi kenyataan,” ujarnya.
Andi Amran optimistis Kalimantan Barat dapat meningkatkan swasembada pangan dengan surplus produksi. Hal ini, menurutnya, harus didukung oleh semua elemen pemangku kepentingan, mulai dari Kapolres, Pangdam, hingga Gubernur.
Dalam konferensi persnya, Andi Amran juga menyampaikan harapannya bahwa Kalimantan Barat ke depannya dapat melakukan ekspor ke negara tetangga seperti Malaysia.
“Insyaallah, kalau program ini tercapai, kita bisa berkontribusi dalam ekspor ke negara-negara tetangga, khususnya Malaysia. Mudah-mudahan ke depannya kondisi ini bisa berlanjut. Semua ini dikoordinir oleh Bapak Gubernur, Pak Gubernur luar biasa, diam tetapi menyelesaikan,” tutupnya.
Penulis : Meriyanti Rahmah
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS