SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda News Headline Midji-Didi Usung Visi Infrastruktur dan Peningkatan Kesejahteraan Semakin Baik

Midji-Didi Usung Visi Infrastruktur dan Peningkatan Kesejahteraan Semakin Baik

Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Barat nomor urut 01, Sutarmidji-Didi Haryono.[SUARAKALBAR.CO.ID/Fajar Bahari]

Pontianak (Suara Kalbar) – Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Barat nomor urut 01, Sutarmidji-Didi Haryono, menyampaikan visi dan misi mereka dalam debat perdana Pilkada 2024.

Dalam pembukaan debat tersebut, Sutarmidji menekankan pentingnya penyelesaian pembangunan infrastruktur dan perbaikan tata kelola pemerintahan sebagai langkah utama untuk mewujudkan Kalimantan Barat yang maju, sejahtera, dan berkelanjutan.

Sutarmidji menyoroti Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang saat ini berada di angka 70,47. Meskipun tergolong tinggi, ia menilai hasil tersebut belum memuaskan.

“Kami perlu percepatan peningkatan IPM karena untuk mengukur kesejahteraan masyarakat suatu daerah, salah satu indikator utamanya adalah IPM,” ujar Sutarmidji.

IPM, menurutnya, mencakup berbagai aspek yang krusial dalam menilai kesejahteraan masyarakat Kalimantan Barat.

Selain itu, Sutarmidji juga mencatat penurunan angka kemiskinan yang signifikan.

“Angka kemiskinan kita menurun dari 7,49% pada 2019 menjadi 6,32% saat ini. Namun, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, kita harus fokus pada diversifikasi ekonomi,” jelasnya.

Saat ini, masyarakat Kalbar masih terlalu bergantung pada sumber daya alam, yang menyumbang 30% dari pendapatan masyarakat, sementara sektor industri hanya menyumbang 16%.

Menurut Sutarmidji, potensi sumber daya alam yang besar di Kalimantan Barat belum dimanfaatkan secara optimal karena hilirisasi berjalan lambat. Ia mencontohkan komoditas bauksit, yang jika diolah menjadi aluminium dapat memberikan nilai tambah yang sangat besar bagi perekonomian.

“Ketika kita menjual bauksit mentah, kemudian diolah menjadi alumina, nilai tambahnya naik 19 kali lipat. Jika menjadi aluminium, nilai tambahnya mencapai 45 kali lipat,” jelasnya.

Ia pun berjanji untuk mendorong hilirisasi agar pendapatan per kapita masyarakat Kalimantan Barat meningkat dan angka pengangguran menurun.

Sutarmidji juga menyinggung realisasi Nilai Tukar Petani (NTP), yang saat ini mencapai 153,80, namun untuk sektor pertanian masih berada di bawah 100 persen.

“Ini terutama terjadi di sektor perkebunan dan pertambangan, sementara untuk komoditas padi, NTP-nya juga masih di bawah 100 persen,” tambahnya.

Penulis: Fajar Bahari

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan