Kalbar  

Seminar Kajian Fiqih Wanita Pertama di Kalbar diikuti Antusias Peserta

Foto bersama peserta Kajian Fiqih Wanita yang digelar Komunitas Pelajaran Kedua Kalbar, Sabtu (3/8/2024). SUARAKALBAR.CO.ID/ist

Pontianak (Suara Kalbar) – Komunitas Pelajaran Kedua berhasil memikat para peserta yang hadir di seminar bertema “Kajian Fiqih Wanita: Kupas Tuntas Bab Haid”, yang digelar di salah satu hotel di Pontianak, Sabtu (3/8/2024).

Seminar ini menjadi yang pertama kalinya diadakan di Kalimantan Barat dan mendapatkan sambutan hangat dari berbagai kalangan.

Pelajaran Kedua merupakan komunitas yang bergerak di bidang media informasi terkait Fiqih kontemporer. Komunitas ini didirikan oleh Argha, seorang santri sekaligus penulis asal Kabupaten Kubu Raya.

Dalam acara seminar ini, Pelajaran Kedua mengupas tuntas topik kewanitaan, khususnya tentang menstruasi. Ayu Juni Andasari, salah satu peserta dari Kabupaten Kubu Raya, mengungkapkan rasa syukur dan manfaat yang dirasakannya dari seminar ini.

“Alhamdulillah, kami sangat senang bisa hadir di kajian yang bermanfaat dan sangat berharga ini. Ilmunya sangat mendalam, seperti mendapatkan sumber air di padang gersang. Ilmu yang sangat penting ini, InsyaAllah, akan menjadi penyelamat bagi kami para muslimah dalam menyempurnakan ibadah. Tidak cukup hanya satu kali pertemuan untuk belajar bab penting ini,” papar Ayu.

Senada dengan Ayu, Evie, peserta dari Kabupaten Mempawah, juga merasakan hal yang sama. Ia bersama rombongannya berharap Pelajaran Kedua dapat menggelar acara serupa di masa mendatang.

“Hampir dua jam perjalanan dari Mempawah menuju Pontianak kami tempuh demi mengharap ridho Allah. Kami meminta agar Pelajaran Kedua mengadakan kegiatan serupa secara offline lagi,” harap Evie.

Argha, penggagas Pelajaran Kedua, mengungkapkan kebanggaannya atas kesuksesan seminar ini. Meskipun baru didirikan, komunitas ini mampu menunjukkan eksistensinya dalam melaksanakan kegiatan yang bermanfaat.

“Jujur, tidak menyangka. Tanpa ada dukungan dari pihak manapun alias mandiri, agenda ini cukup membuat panitia kewalahan. Karena baru lima hari pendaftaran dibuka, banyak peminat yang tidak kebagian tiket,” ucapnya.

Argha berharap kegiatan ini dapat memberikan dampak informasi yang berlandaskan ilmu fiqih. Ia menekankan pentingnya menjawab pertanyaan hukum secara hati-hati dan berlandaskan kajian yang mendalam.

“Upaya kami melalui media sosial akan berusaha menghadirkan jawaban dari pertanyaan dengan singkat, padat, dan akurat, penuh makna sejarah. Menghadirkan pendapat-pendapat ulama terdahulu sebagai perbandingan hukum dan tentu berlandaskan kajian. Ini hukum syariat, harus hati-hati,” terang Argha.

Argha juga mengutarakan rasa haru dan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam mensukseskan kegiatan ini dengan penuh hikmat.

Selain itu, Pelajaran Kedua akan aktif setiap Minggu dan Rabu di grup khususnya, untuk menampung sekaligus menjawab pertanyaan seputar fiqih dari segenap penanya atau anggota grup.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS