SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Nasional Jutaan Petani dan Penyuluh Ikuti Pelatihan BPPSDMP

Jutaan Petani dan Penyuluh Ikuti Pelatihan BPPSDMP

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi pada saat memberikan pengarahan dalam Pelatihan Sejuta Petani dan penyuluh di Lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Rabu (5/6/2024). SUARAKALBAR.CO.ID/ANTARA.

Suara Kalbar– Jutaan petani dan penyuluh ikuti pelatihan dari Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan) guna mengantisipasi kondisi darurat pangan.

 

Total peserta yang mengikuti pelatihan tersebut mencapai 1.902.354 orang dari target yang dicanangkan sebanyak 1.800.000 orang. Pelatihan itu diberikan kepada petani sebanyak 1.823.948 orang dan Penyuluh Pegawai Negeri Sipil (PNS) sejumlah 12.008 orang.

Penyuluh Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) sebanyak 7.690 orang, Penyuluh Tenaga Harian Lepas (THL) Pusat 474 orang, Penyuluh THL Daerah 3.184 orang, Babinsa 48.347 orang dan Insan Pertanian lainnya sejumlah 6.703 orang.

Pelatihan yang digelar di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan dan secara daring serentak di UPT Pelatihan Pertanian, Kantor Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten kota, Balai Penyuluhan Pertanian dan Kantor Koramil di seluruh Indonesia berlangsung pada 5-7 Juni 2024.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi di Lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Rabu, mengatakan, langkah antisipasi tersebut perlu dilakukan akibat situasi dunia saat ini dalam kondisi tidak menentu.

Khususnya di Indonesia, sejak Februari 2023 hingga Maret 2024, kita dihadapkan dengan fenomena alam yang disebut El Nino, kemarau yang berkepanjangan. Selain itu, pandemi COVID-19, perang Rusia dan Ukraina, serta perubahan iklim, juga memberikan dampak pada kondisi pangan global.

Dedi menyebut, dengan kondisi yang tidak menentu tersebut, ada kurang lebih 60 negara yang mengalami krisis pangan dan 900 juta penduduk dunia terdampak. Oleh karena itu, pelatihan bagi petani, penyuluh dan Bintara Pembina Desa (Babinsa) perlu dilakukan.

“Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman peserta dalam peningkatan produksi padi melalui optimalisasi lahan rawa dan pompanisasi di lahan sawah tadah hujan serta pemanfaatan lahan perkebunan untuk padi,” katanya dilansir dari Antara.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan