Iritasi dan Kanker Kulit Incar Manusia Silver   

Pontianak (Suara Kalbar) – Fenomena manusia silver sesungguhnya telah marak di kota lain sejak beberapa tahun lalu, namun mulai banyak ditemui di persimpangan lampu merah Kota Pontianak pada tahun 2024 sehingga Sat Pol PP rutin melakukan penertiban.

Dokter Spesialis Kulit, Kelamin dan estetik dr Icha Kusmayadi melihat fenomena ini mengatakan jika cat yang khusus kulit sejatinya sudah ada, namun harga yang cukup mahal membuat manusia silver banyak menggunakan cat tekstil untuk membalur tubuh saat melakukan aksinya di persimpangan jalan.

“Cat tekstil dan cat minyak keduanya mengandung bahan benzen sehingga bahaya untuk kulit. Selain dari catnya saat dibersihkan juga membutuhkan bahan kimia seperti tiner atau sabun cuci piring,” kata dr Icha.

Banyaknya kandungan yang tidak direkomendasikan untuk kulit yang ada di cat tekstil dan minyak serta cairan pembersih yang berbahaya juga tentu akan berdampak pada kesehatan kulit.

“Reaksinya yakni iritasi kulit yang disertai kemerahan, perih, nyeri dan bahkan bengkak karena disebabkan oleh bahan kimia yang kerap dibalurkan ke tubuh ,” imbuhnya.

Dokter icha menjelaskan kulit memiliki lapisan perlindungan, jika kulit sudah mengalami kerusakan terlebih manusia silver kerap beraksi di siang hari maka akan mudah munculnya sun burn.

“Kulit lebih sensitive saat terpapar sinar matahari selain itu kulit juga berpotensi mudahnya virus atau bakteri hinggap ke kulit dan menimbulkan kanker kulit yang cukup ganas,” jelasnya.

Dirinya melihat manusia silver kerap mengecat seluruh tubuh bahkan kelopak mata dan sekitar hidung, dikhawatirkan seringnya menghirup aroma cat menimbulkan pusing dan mata kerap mengalami rasa perih seperti mudah berair dan dapat iritasi mata serta menganggu organ pencernaan karena area mulut juga dibalur cat.

“Cukup banyak dampak yang mengintai,sangat tidak disarankan penggunaan cat tekstil dan minyak karna kandungan kimianya sangat tinggi,” tutupnya.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS