Panen Bandeng Udang Kelompok Budidaya Ikan Dampingan CUPS

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kalbar dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Ketapang Hadiri Giat Panen Bandeng Udang Kelompok Budidaya Ikan Dampingan CUPS di Desa Natai Kueni, Selasa (30/4/2024). [HO-Suaraketapang]

Ketapang (Suara Kalbar) – Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kalbar dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Ketapang Hadiri Giat Panen Bandeng Udang Kelompok Budidaya Ikan Dampingan CUPS di Desa Natai Kueni.

“Wah bersyukur sekali hari ini kita dapat bertatap muka langsung serta berdialog dengan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Kalbar dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Ketapang, jadi kami kelompok budidaya ikan (Pokdakan) di dusun Tanjung Pal ini bisa menyampaikan apa yang menjadi tantangan para petani tambak, dan berharap kita bisa berkolaborasi dan bersinergi untuk solusi-solusi terbaik ke depannya”, ungkap Bayu Sukmo yang juga ketua Perkumpulan Bandeng Udang Natai Kueni (PBUNK), Selasa, 30 April lalu.

Kegiatan yang bertajuk Giat Panen Bersama dan Dialog antara Kepala DKP Provinsi, Kepala DKPP Kabupaten Ketapang dengan kelompok petani tambak bandeng-udang dampingan CU. Pancur Solidaritas (CUPS) ini dihadiri langsung oleh Frans Zeno, S. STP (Kepala DKP Provinsi Kalbar), Ir. Adi Mulia, M. Hut (Kepala DKPP Kab Ketapang), Drs. Adi Kesuma (Camat Kendawangan), Sahrudin Arahap (Kades Natai Kueni), tim CUPS serta anggota-anggota Pokdakan.

TMS. Hery Sukardi, A. Md yang juga Ketua Pengurus CUPS dalam sambutannya mengapresiasi atas kehadiran pemerintah provinsi dan kabupaten serta stakeholder terkait. “Kolaborasi dan sinergi kita bersama adalah dukungan terbaik bagi warga kita yang menekuni budidaya ikan dan udang di wilayah batas Kalbar-Kalteng ini, dan CUPS sendiri melakukan pendampingan sejak akhir 2021 hingga saat ini”, ujarnya.

Kades Natai Kueni, Sahrudin Arahap mendukung apa yang diusulkan para Pokdakan di desanya. “Kami sangat mendukung apa yang diusulkan oleh Pokdakan Desa Natai Kueni tadi, seperti dukungan untuk bibit, pupuk dan yang utama adalah alat mekanisasi untuk pemeliharaan tambak”, tambah Kades Natai Kueni.

Memang yang menjadi usulan utama dari para Pokdakan ini adalah alat mekanisasi untuk menjaga kualitas tanggul dari tambak. Karena selama ini ancaman pasang laut selalu menghantui petani tambak yang masih mengelola tanggul secara manual dan rentan akan jebol. Selain itu pemasaran juga menjadi tantangan bagi Pokdakan dalam memasarkan hasil panennya.

“Kita berharap Desa mendorong BUMDES-nya untuk ambil peran, katakanlah BUMDES Natai Kueni bisa ambil hasil panen petani, kemudian berkolaborasi dengan BUMDES desa lainnya untuk membantu pemasaran ke perusahaan-perusahaan yang ada di wilayah kita, pasti ini akan sangat membantu”, ujar Drs. Adi Kesuma yang juga Camat Kecamatan Kendawangan.

Sementara itu Ir. Adi Mulia., M. Hut yang juga Kepala DKPP Kabupaten Ketapang menyampaikan perlu juga mencari solusi yang melibatkan civitas akademik untuk menanggulangi masalah hama. “Tadi kita dengar bersama ada hama-hama yang mengganggu produktivitas dari hasil tambak, kita ke depan perlu juga melibatkan misal mahasiswa MIPA untuk penelitian mengenai apa saja predator alami untuk membantu menekan hama pengganggu, sehingga kita punya rekomendasi ilmiah yang dapat mendukung petani tambak ini selain tentunya support dalam bentuk benih, pakan dan pupuk ataupun bantuan lainnya”, ungkap Adi Mulia.

Frans Zeno, S. STP yang juga Kepala DKP Provinsi Kalbar menegaskan komitmen pemerintah untuk hadir mendukung para anggota Pokdakan di batas antara Kalbar dan Kalteng ini. “Ini adalah beranda kita, Kalbar yang langsung berbatasan dengan Kalteng, dan hari ini kita memang mengagendakan hadir untuk langsung melihat dan mendengar serta mencarikan solusi ke depannya, saya membawa tim teknis yang nantinya ikut memetakan apa yang dibutuhkan, bagaimana cara merealisasikannya serta tentunya bagaimana memobilisasi bantuan, mengingat untuk menuju ke sini memang memiliki tantangan tersendiri mengingat jarak dari pusat Kabupaten serta wilayahnya sebagian besar merupakan perairan, namun pemerintah pasti akan hadir untuk memberi support”, tegas Fran Zeno.

Pada kesempatan itu General manager CUPS, Ridwan, SE., ME memberikan apresiasi atas apa yang dilakukan bersama pada giat tersebut. “Hari ini menjadi catatan sejarah bagi keberlanjutan eksistensi dari Pokdakan di Desa Natai Kueni dan sekitarnya, betapa tidak dari provinsi, kabupaten, kecamatan, desa, tokoh masyarakat serta CUPS hadir bersama-sama, kita punya semangat yang sama untuk meningkatkan harkat dan kesejahteraan dari Pokdakkan yang ada, mari kita terus menjalin komunikasi, sinergi dan kolaborasi bersama untuk membangun dan memberdayakan usaha budidaya bandeng dan udang ini”, ungkapnya.

Dari giat panen bersama hari itu sekitar 2,5 ton bandeng dihasilkan dari salah satu tambak dari sekian banyak tambak dengan luasan keseluruhan sekitar 3.000 Ha ini. “Bersyukur dan ini berkat tersendirilah bagi kita, estimasi tadinya 1,5 ton, rupanya hasilnya 2,5 ton, ini mungkin karena ada pak Kadis provisnsi dan Kabupaten yang hadir pertama kali disini sejak tambak-tambak ini dibudidayakan dari tahun 1990-an lalu”, ujar Bayu Sukmo yang juga Kadus Tanjung Pal berseloroh.

Terlihat sekitar pukul 10 pagi, 2,5 ton bandeng bisa di panen dan langsung didistribusikan pada pengepul. Sementara itu udang tiger (windu) dipanen hanya 500 kg menyesuaikan permintaan pasar, sisanya akan di panen beberapa hari kemudian.

“Kita harus semangat dan ber-ikhtiar bersama bapak-ibu sekalian, dan kami pemerintah menyampaikan terima kasih bapak ibu masih memelihara eksistensi dari keberadaan tambak-tambak yang memang menjadi ke-khas-an wialayah batas Kalbar-Kalteng ini, walau dengan segala keterbatasan dan tantangan Pokdakan di sini tetap berusaha, ke depan harapan kita akan dapat bersinergi dan berkolaborasi untuk memberi support, apresiasi juga kepada CUPS yang mau unjuk peran melakukan pendampingan bagi warga kita ini, semoga kepedulian kita hari ini dan yang akan datang akan dapat memberikan yang terbaik bagi anggota-anggota Pokdakan”, pungkas Frans Zeno.

Kegiatan hari itu dirangkai dengan panen secara simbolis serta dialog langsung dengan Pokdakan yang sedang melakukan aktivitas panen.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Exit mobile version