SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Nasional OIKN: Kerja Sama Internasional Dibutuhkan untuk Akses Air Bersih

OIKN: Kerja Sama Internasional Dibutuhkan untuk Akses Air Bersih

Kepala Otoritas Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono menyampaikan sambutan pada High Level Panel ke-15 World Water Forum 2024 ke-10 di Nusa Dua, Badung, Bali, Selasa (21/5/2024). (ANTARA)

Jakarta (Suara Kalbar)- Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Bambang Susantono, menyoroti urgensi kerja sama internasional dalam memastikan akses air bersih bagi semua individu.

Dalam sesi Bandung Spirit Water Summit yang merupakan bagian dari World Water Forum ke-10 2024 di Badung, Bali, Bambang mengungkapkan pentingnya peran air dalam kehidupan dan kesejahteraan manusia.

“Kita berkumpul hari ini untuk membahas isu yang sangat penting bagi kelangsungan hidup dan kesejahteraan kita: air. Meskipun air sangat penting, akses terhadap air bersih dan aman masih menjadi tantangan bagi banyak orang di seluruh dunia. Untuk mengatasi tantangan ini, kita harus merangkul kerjasama internasional dan menjunjung tinggi prinsip kesetaraan dan hak asasi manusia,” ujarnya melansir dari ANTARA, Jumat(24/5/2024).

Yang tak kalah penting, menurut Bambang, adalah pengelolaan air yang berkelanjutan. Kepala Otorita IKN menjelaskan beberapa inisiatif yang telah dilakukan di Nusantara, untuk mengelola sumber daya air. Salah satu upaya penting adalah pemberdayaan embung-embung atau cekungan retensi alami yang telah menjadi sumber air bersih bagi masyarakat setempat.

“Dalam banyak kasus, embung-embung ini terletak di daerah yang digunakan bersama oleh berbagai desa dan komunitas. Sebagai bagian dari Integrated Water Resources Management (IWRM) di Nusantara, pemerintah terus melibatkan berbagai kelompok dan komunitas dalam dialog dan konsultasi terkait pengelolaan embung-embung ini,” jelas Bambang.

Ia juga menilai bahwa semangat kerja sama dan harmoni telah lama menjadi bagian dari masyarakat Nusantara. Hal itu tercermin dari kehidupan suku-suku lokal seperti Balik, Paser, dan Dayak yang telah hidup berdampingan dengan harmonis dan melindungi sumber daya bersama, termasuk air.

Selain itu, OIKN bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan internasional untuk menerapkan teknologi dan pengetahuan terbaru dalam pengelolaan air. Salah satu konsep yang diimplementasikan adalah “sponge city” yang berbasis solusi alamiah untuk meningkatkan pasokan air bersih berkualitas tinggi dan memastikan keamanan air di Nusantara.

Nusantara juga telah menerapkan teknologi seperti Early Warning System guna mengurangi korban jiwa dan meningkatkan ketahanan kota terhadap banjir.

“Tantangan dalam mengelola sumber daya air sangat besar, tetapi bukan tidak mungkin diatasi. Dengan merangkul prinsip-prinsip Semangat Bandung, kita dapat memastikan bahwa setiap orang memiliki akses terhadap air bersih dan aman. Saya mengajak kita semua untuk berkomitmen bekerja sama, melintasi batas dan wilayah, untuk melindungi sumber daya berharga ini bagi anak-anak kita,” tutupnya.

Pertemuan sesi Bandung Spirit Water Summit dipimpin oleh Danilo Turk, mantan Presiden Slovenia. Dihadiri juga oleh beberapa panelis-panelis dari tokoh politik internasional seperti Xanana Gusmao, Perdana Menteri Republik Timor-Leste; Michelle Bachelet, mantan Presiden Chile; Jigmy Yoser Thinley, mantan Perdana Menteri Bhutan; Chandrika Kumaratunga, mantan Presiden Sri Lanka; Jan Kavan, mantan Deputi Perdana Menteri Ceko.

 

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Komentar
Bagikan:

Iklan